MEDAN - Terkait temuan kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia, pemerintah memprediksi akan mencapai puncaknya pada awal bulan Februari mendatang.
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi memperkirakan lonjakan kasus COVID-19 tertinggi per hari bisa lebih dari 50 ribu kasus serupa lonjakan varian Delta.
BACA JUGA:
Kemenkes Imbau Masyawakat Waspada
"Mungkin sekitar 40 ribu sampai 55 ribu kasus COVID-19 harian," kata Nadia kepada VOI, Jumat, 14 Januari.
Nadia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai lonjakan kasus akibat penularan Omicron yang sudah menyebar lewat transmisi lokal. Mengingat, kemampuan menularkannya lebih cepat dari varian Delta.
"Jika dilihat dari perkembangannya, konfirmasi omicron cenderung mengalami peningkatan, dari pemeriksaan SGTF, kasus probable omicron pada PPLN cenderung meningkat, hasil WGS juga menunjukkan proporsi varian Omicron yang mulai mendominasi," ungkap Nadia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah sudah mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron dengan melakukan sejumlah hal. Termasuk, menyiapkan ratusan ribu tempat tidur untuk merawat pasien dan menyediakan pasokan oksigen.
"Jumlah tempat tidur di Indonesia ada sekitar 400 ribu, 30 persennya atau 120 ribu kita dedikasikan ke (pasien) COVID-19 yang sekarang terisi sekitar 2.400 sampai 2.500. Jadi masih ada room lebih dari 110 ribu," ungkap Budi beberapa waktu lalu.
Pemerintah juga menyediakan oksigen untuk menghadapi lonjakan kasus akibat varian Omicron. Upaya ini, kata dia, belajar dari kelangkaan oksigen saat varian Delta baru merebak di Tanah Air.
Saat itu, sambung Budi, kebutuhan oksigen melonjak dari 700 ton per hari menjadi 2.200 ton per hari. Sehingga, saat ini, pemerintah telah menyiapkan puluhan ribu konsentrator oksigen.
"Apa yang sudah kita lakukan, kita sesudah puncak Juli kemarin sudah mendatangkan 16 ribu oxygen concentrator yang kita kirim ke seluruh rumah sakit di seluruh Indonesia terutama yang akses oksigennya susah," ungkap mantan Wakil Menteri BUMN itu.
"Ini setara dengan 800 ton per hari. (Jadi nanti) tinggal dicolokin listrik, dia bisa mengeluarkan oksigen (kemudian) kita hisap," lanjut Budi.
Selanjutnya, pemerintah juga sudah menerima dan tengah memasang 70 persen oxygen generator. "Ini oksigen yang besar dan yang bisa menyuplai satu rumah sakit dan juga bisa buat pengisi tabung. Itu sudah kita siapkan," imbuhnya.
Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Prediksi Puncak Omicron Februari, Kemenkes: Sampai 55 Ribu Kasus Harian
Selain COVID-19 Varian Omicron, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Berita Sumatera Utara Terkini!