MEDAN - Baru-baru ini Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut telah menetapkan 117 tersangka di balik kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subside jenis solar. Diketahui penangkapan ratusan tersangka itu berdasarkan 81 kasus.
"Kami melaporkan bahwa kita telah melakukan penegakan hukum terhadap 117 tersangka dan 81 kasus saat ini sedang berproses," Listyo saat rapat koordinasi lintas sektor di Mabes Polri, Kamis, 14 April.
BACA JUGA:
Modus para tersangka menggelapkan BBM
Berdasarkan hasil penyidikan sementara, modus para tersangka yakni menggunakan BBM subsidi untuk industri. Mereka mengambil atau membeli BBM itu dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Alasan para tersangka melakukannya lantaran adanya kebutuhan industri yang tinggi. Tetapi, terjadi disparitas harga yang tinggi antara BBM subsidi dan nonsubsidi.
"Karena memang ada disparitas harga yang cukup tinggi, kebutuhan industri yang cukup tinggi, sehingga mereka berusaha untuk mengambil kebutuhan minyak dari SPBU," ungkap Listyo.
Terlepas dari proses penindakan, Listyo menyebut berdasarkan hasil koordinasi dan pengecekan dengan kementerian terkai, ketersediaan BBM subsidi masih aman. Bahkan, untuk beberapa pekan ke depan.
"Kemudian terkait dengan isu kelangkaan BBM yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Ini juga kami sudah melaksanakan rapat koordinasi dengan kementerian BUMN, bersama-sama dengan ibu dirut, karena memang faktanya antara ketersediaan dengan kebutuhan di lapangan stoknya lebih besar cadangan maupun ketersediaan, bahkan mencukupi untuk beberapa waktu ke depan," kata Listyo.
Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: 117 Orang Jadi Tersangka di Balik Kelangkaan BBM Subdisi
Selain Kelangkaan BBM, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Berita Sumatera Utara Terkini!