Selain Virus Nipah, Ini Sederet Penyakit yang Berpoptensi Jadi Pandemi Baru
Virus nipah

Bagikan:

Belum juga usai pandemi virus COVID-19, saat ini sudah digadang-gadang virus Nipah yang berasal dari kelelawar yang akan jadi pandemi baru.

Berhubungan dengan itu, Kementerian Kesehatan RI bahkan ikut serta mewaspadai potensi virus Nipah menjadi pandemi baru. Pasalnya, angka kematian virus Nipah disebut amat tinggi, yaitu berkisar 40 sampai 75 persen.

"Indonesia harus selalu waspada terhadap potensi penularan virus nipah dari hewan ternak babi di Malaysia melalui kelelawar pemakan buah," jelas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Didik Budijanto, dikutip VOI dari CNN Indonesia.

Selain Virus COVID-19 dan Nipah ada beberapa virus yang berpotensi juga jadi pandemi, berikut rangkumannya:

Gejala infeksi virus G4

Para peneliti mengatakan bahwa orang yang terinfeksi virus G4 akan mengalami gejala, seperti bersin, mengi, batuk, dan penurunan berat badan total antara 7,3 persen sampai 9,8 persen dari massa tubuh.

Kemudian, Mayo Clinic juga melaporkan ciri-ciri infeksi flu babi lainnya pada tubuh manusia, di antaranya yaitu demam (tidak mesti), panas dingin, sakit tenggorokan, sakit kepala, pegal-pegal, kelelahan, hidung meler, mata berair atau merah,  diare sampai mual dan muntah.

Virus flu babi G4

Beberapa tahun yang lalu dunia sempat dihebohkan dengan munculnya virus flu babi G4 di China. Virus ini masih berkerabat dengan H1N1 yang pernah mewabah pada tahun 2009.

Tapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa virus G4 bukanlah virus baru dan sedang dalam pengawasan ketat.

Disease X

Para ilmuwan memperingatkan bahwa COVID-19 bukanlah pandemi terakhir yang akan dihadapi manusia. Berdasarkan Dr Kenneth Iserson, profesor emeritus dari University of Arizona, ada beragam penyakit menular yang berpotensi menjadi 'Disease X'.

Disease X sendiri adalah istilah untuk penyakit menular yang belum dikenal manusia dan dapat menjadi ancaman serius apabila menyebar ke penjuru dunia.

 

"Ada kemungkinan penyakit menular tak dikenal lainnya sudah bersirkulasi dan bisa memberikan implikasi dahsyat," kata Dr Iserson, dikutip dari The Straight Times.