MEDAN – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Dialog Iklim Tingkat Tinggi Tri Hita Karana yang bertajuk “Transisi Energi Bersih Indonesia dan Ambisi Iklim untuk Emisi Nol Bersih” menjelaskan beberapa program pemerintah.
Salah satu yang dikemukakan oleh Menko Luhut adalah persoalan mengenai komitmen kuat pemerintah untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui program energi bersih.
BACA JUGA:
EBT Capai 30 Persen di Tahun 2050
Luhut menjelaskan kini pemerintah tengah merancang bauran energi nasional untuk mencapai 23 persen dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di tahun 2025 dan 31 persen pada 2050.
"Strategi energi terbarukan kami meliputi panas bumi, tenaga air, solar PV, bioenergi, dan angin. Kami berkomitmen untuk mempercepat pengembangan proyek energi terbarukan di Indonesia dan membuka calon investor untuk berpartisipasi dalam proyek energi terbarukan di masa depan," terang Luhut.
Luhut menjelaskan jika pemerintah akan melakukan berbagai upaya untuk mempercepat kemajuan, termasuk menjajaki kemungkinan mencapai Emisi Nol Bersih lebih awal dari yang direncanakan.
Kawasan Bali, Danau Toba, dan kawasan ekonomi khusus menurut Luhut dapat menjadi percontohan upaya percepatan tersebut.
Selain pemaparan Menko Luhut mengenai komitmen pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca melalui program EBT, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!