Teka-Teki Dalang di Balik Teror Orang Tua Veronica Koman
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Aksi teror pelemparan diduga bom di rumah orang tua aktivis Papua, Veronica Koman, masih terus diselidiki. Meski, sudah sedikit menemukan titik terang tapi dalang di baliknya belum terungkap.

Sejauh ini, polisi menyatakan berdasarkan serangkaian proses penyelidikan pelaku pelemparan diduga bom ke rumah yang berada di Jalan U, Jelambar Baru Gropet, Jakarta Barat, terjadi pada Minggu, 7 November, berjumlah dua orang.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo pun mengamininya. Hal itu diketahui berdasarkan pendalaman rekaman CCTV di sekitar lokasi.

"Sementara seperti itu (pelaku dua orang)," ujar Ady saat dikonfirmasi, Selasa, 8 November.

Dalam proses pendalaman dan penyelidikan, sejumlah saksi-saksi pun sudah dimintai keterangan.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Joko Dwi Harsono menyebut saksi yang telah diperiksa antara lain petugas keamanan setempat dan pemilik rumah. Kemungkinan besar, saksi akan terus bertambah seiring berjalannya proses penyelidikan.

"Ada lima orang saksi sudah kita periksa, di antaranya pemilik rumah, pembantu serta sekuriti setempat," ujarnya.

Meski membenarkan adanya suara ledakan, Joko memastikan ledakan itu merupakan ledakan kecil. Kemudian, tak ada korban atau kerusakan yang berarti

"Tidak ada kerusakan dan korban jiwa baik luka maupun meninggal dunia. Bisa dibilang ledakan rendah atau low," kata Joko.

Surat Ancaman

Pada kesempatan berbeda, Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan secarik kertas. Di mana, kertas itu berisi ancaman soal Papua.

Surat ancaman itu berbunyi 'Warning!!! If The Police and Aparat dalam Maupun Luar Negeri Tidak Bisa Menangkap Veronika Kuman @Hero Pecundang dan Pengecut, Kami Terpanggil Bumi Hanguskan Dimanapun Bersembunyi. Maupun Gerombolan Pelindungmu'

"Barang bukti berupa pesan tertulis yang menyinggung masalah perbuatan Veronika Koman yang membela kelompok KKB di Papua yang ditemukan di garasi rumah orang tua dari Saudari Veronika Koman," ungkap Aswin.

Kemudian, ditemukan juga bercak cat merah. Diduga bercak itu akibat ledakan dari benda yang dilemparkan oleh pelaku.

Tapi, belum diketahui maksud dari cat merah tersebut. Polisi pun akan terus mendalaminya.

"Ada percikan-percikan cat, bertebaran cat warna merah di garasi," ujar Aswin.

Dengan adanya temuan atau alat bukti itu, diduga kuat menjadi motif aksi teror tersebut. Hanya saja, butuh pendalaman lebih jauh untuk membuktikannya.

"Diperkirakan merupakan bentuk ancaman terhadap penghuni rumah terkait tindakan-tindakan Veronica Koman," tandas Aswin.