Ini Cara Oknum LSM Peras Polisi dan Palak Kementerian dengan Gaya Koboy
Terduga melakukan pemerasan saat dibawa petugas dari Polisi dan TNI/ Foto: Dok. Polri

Bagikan:

JAKARTA - Polres Metro Jakarta Pusat terus melakukan penyelidikan atas penangkapan ketua LSM berinisial KPP lantaran kedapatan melakukan aksi pemerasan terhadap anggota Polri senilai Rp2,5 miliar.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, modus yang dilakukan pelaku dengan cara mendatangi kantor - kantor dan memberikan pernyataan yang menyudutkan instansi maupun pimpinan lembaga.

"Ini sebenarnya adalah modus dari yang bersangkutan untuk melakukan pemerasan terhadap instansi-instansi dimaksud," kata Hengki kepada VOI, Selasa 23 November.

Pelaku inisial KPP terekam sempat mendatangi Mapolrestro Jakarta Selatan menggunakan celana pendek. Video itu direkam menggunakan akun TikTok. Pelaku terlihat marah-marah di instansi lainnya.

"Ada di Kementerian Keuangan, di Mabes Polri. Itu sebenarnya salah satu modus yang dilakukan untuk membuat takut, karena dia memviralkan," ujarnya.

Dari pelaku inisial KPP, Kapolres menyebutkan telah menyita alat bukti kejahatan untuk menakut-nakuti korban berupa surat yang akan dikirim ke Presiden, Komisi 3 dan sebagainya.

"Ini instrumental delik pimpinan TNI maupun Polri ini alat kejahatan. Hasil kejahatan yang bersangkutan ternyata menggunakan modus mengirim ke rekening LSM yang bersangkutan," kata Kapolres.

Kapolres mengatakan, aksi pemerasan Ketua Umum LSM Tamperak (Tameng Perjuangan Rakyat Anti Korupsi) belakangan sudah sangat meresahkan. Kombes Hengki menyebutkan bahwa pihaknya banyak menerima laporan pengaduan dari instansi pemerintah termasuk TNI dan Polri dengan modus mereka datang ke kantor memberikan pernyataan - pernyataan mendiskreditkan instansi maupun pimpinan lembaga.

"Yang bersangkutan melakukan penekanan membawa nama petinggi negara, TNI maupun Polri dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah uang. Anggota kami sudah diperiksa oleh Propam dan ternyata tidak ada suap menyuap itu. Anggota satgas kami justru menjadi korban pemerasan dari LSM ini," ujarnya.