Poltak Pasaribu dan M. Aruan Korban Penembakan Ipda OS, Salah Satunya Mengaku Wartawan
Ilustrasi (Unsplash)

Bagikan:

MEDAN - Kasus penembakan yang melibatkan Ipda OS yang terjadi di exit tol Bintaro telah terungkap. Korban dari penembakan ini ada dua orang, salah satunya menjadi meninggal dunia.

Melalui proses pengungkapan kasus, beberapa fakta pun terungkap. Mulai dari pelaku yang merupakan anggota polisi hingga isu melibatkan staf khusus (stafsus) Ketua DPRD DKI.

Pelaku Penembakan adalah Polisi

Salah satu fakta dalan kasus ini terkait dengan pelaku penembakan. Dari hasil proses penyelidikan diketahui bahwa pelaku merupakan seorang polisi.

Isu Stafsus Ketua DPRD DKI

Terlepas dari fakta yang telah ditemukan, muncul isu yang menyebut dalam kasus itu melibatkan stafsus Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi. Stafsus Edi disebut-sebut sempat diikuti oleh korban penembakan.

Tetapi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan yang dikonfirmasi mengenai hal tersebut mengatakan belum bisa memastikannya. Alasannya, sampai saat ini kasus penembakan itu masih terus didalami.

"Nanti masih didalami dulu," ujar Zulpan.

Kata dia, saat ini pihaknya masih mendalami pelaku penembakan yang juga anggota polisi, Ipda OS. Dalam pemeriksaan pihaknya melibatkan Propam Polda Metro Jaya dan Polri.

Setelah pemeriksaan selesai, dia berjanji akan menyampaikan informasi secara utuh kepada masyarakat. "Nanti, masih pemeriksaan. Makanya kan tim dari Propam turun, Paminal turun," kata Zulpan.

Di sisi lain, Zulpan mengungkap identitas kedua korban penembakan. Mereka adalah Poltak Pasaribu dan M. Aruan yang salah satu di antaranya berprofesi sebagai wartawan.

"Korbannya ini ada yang wartawan, mengakunya ya. Tapi nanti pendalamannya nanti oleh penyidik ya," tandas Zulpan.

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Fakta-Fakta di Balik Kasus Penembakan yang Dilakukan Ipda OS di Exit Tol Bintaro

Selain Korban Penembakan Ipda OS, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!