Jokowi Terima Jeruk 3 Ton dari Warga Karo Tapi Tak Lapor KPK, Setneg: Presiden Serahkan Pembayaran Sendiri
Presiden Jokowi menerima oleh-oleh 3 ton jeruk dari warga Karo Sumut (FOTO VIA ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Faldo Maldini mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak melaporkan pemberian jeruk sebanyak satu truk (3 ton) yang disampaikan oleh warga Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Sumatera Utara kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Faldo bilang, pemberian ini sudah diganti dengan uang sehingga bukan bentuk penerimaan gratifikasi oleh pejabat negara. Di mana dalam aturan berlaku, tiap penerimaan harus dilaporkan ke KPK dalam waktu 30 hari kerja sesuai aturan yang berlaku.

"Di dalam video, Presiden menyerahkan sendiri pembayaran jeruk tersebut di dalam goodiebag. Beliau bilang, 'gantinya'. Ini dapat dilihat sendiri, silakan cek di videonya," kata Faldo kepada wartawan, Rabu, 8 Desember.

Ia mengatakan Presiden Jokowi tentunya orang yang taat dengan pelaporan gratifikasi dan hal ini sudah dicontohkannya. Salah satunya, saat melaporkan pemberian gitar Metallica dan kuda ke KPK.

Hanya saja, karena jeruk tersebut diberikan dari para petani maka eks Gubernur DKI Jakarta itu lebih memilih membelinya daripada melapor ke KPK.

"Beliau tentu lebih elok dibayar saja, dibeli saja ketimbang dibawa-bawa ke KPK. Nanti petani sedih. Ada kepantasanlah dalam bernegara," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah menerima oleh-oleh berupa tiga ton buah jeruk dari warga Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada Senin, 6 Desember lalu.

"Tadi di dalam kami mengantarkan oleh-oleh ini, mudah-mudahan dan kami harapkan Bapak Presiden kita memperhatikan kami masyarakat Desa Liang Melas yang jumlahnya enam desa ditambah tiga dusun. Jadi kami harapkan benar bantuan Bapak itu agar desa kami bisa ada perubahan dari dulunya menjadi agak lebih baik," kata salah satu warga Liang Melas Datas di lingkungan istana kepresidenan Jakarta dikutip Antara, Senin, 6 Desember.

Setia Sembiring bersama lima orang rekannya datang langsung menemui Presiden Jokowi dan berharap mendapatkan perhatian dari Presiden Jokowi terkait kondisi jalan yang rusak di daerahnya. Menurutnya, jalan yang rusak tersebut juga berdampak pada warga di enam desa dan tiga dusun di Liang Melas Datas.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan jalan rusak di Liang Melas Datas akan segera diperbaiki. Dia telah memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan perbaikan jalan tersebut dan telah ditindaklanjuti dengan pengecekan langsung di lapangan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara, Direktorat Jenderal Bina Marga pada Minggu, 5 Desember 2021.

Setelah menerima jeruk yang dibawa perwakilan warga tersebut, Presiden Jokowi memberikan bantuan tunai untuk para petani warga Liang Melas Datas. Presiden Jokowi juga mengatakan dirinya berencana untuk mengunjungi desa tersebut apabila jalannya telah selesai dikerjakan.

"Nanti sampaikan ke petani, oleh-oleh sudah saya terima, ini gantinya. Nanti sampaikan. Ini jalannya langsung dikerjakan. Nanti kalau jalannya jadi, saya ke sana. Sampaikan, biar dikerjakan dulu, nanti (jalannya) jadi saya baru ke sana," ujarnya.