Perang Rusia dan Ukraina di Dunia Online Dimulai, Serangan DDos Mengancam
Serangan DDos membanjiri situs web pemerintah Ukraina. (foto; dok pixabay)

Bagikan:

MEDAN - Imbas perang Rusia dan Ukraina di dunia maya, situs web pemerintah Ukraina, kementerian luar negeri, dan layanan keamanan negara terpaksa ditutup pada Rabu, 23 Februari.

Penutupan dilakukan oleh pemerintah Ukraina sebagai awal dari serangan DDoS besar-besaran yang dimulai sekitar pukul 4 sore waktu setempat atau 2100 WIB.

Menurut pihak berwenang Ukraina, minggu ini mereka telah melihat peringatan online bahwa peretas sedang bersiap untuk meluncurkan serangan besar-besaran terhadap lembaga pemerintah, bank, dan sektor pertahanan negaranya.

Rusia Membantah Tuduhan

Ukraina telah mengalami serangkaian serangan siber mereka alami berasal dari Rusia. Moskow, yang terjebak dalam konfrontasi yang meningkat dengan Barat atas Ukraina, telah membantah terlibat dalam serangan itu.

"Sekitar pukul 4 sore, serangan DDoS massal lainnya di negara bagian kami dimulai. Kami memiliki data yang relevan dari sejumlah bank," kata Mykhailo Fedorov, Menteri Transformasi Digital, seperti dikutip Reuters. Ia menambahkan bahwa situs web parlemen Ukraina juga terkena.

Dia tidak menyebutkan bank mana yang terpengaruh dan bank sentral tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Jaringan online kementerian pertahanan Ukraina dan dua bank kewalahan pekan lalu dalam serangan siber yang terpisah. Perusahaan AS, Netscout Systems Inc, kemudian mengatakan dampaknya kecil.

Observatorium pemblokiran internet NetBlocks memposting tweet pada Kamis pekan lalu yang menunjukkan penurunan koneksi ke situs web pemerintah Ukraina.

"Kami telah mengamati bahwa gangguan jaringan saat ini memiliki dampak parsial pada lapisan jaringan ke beberapa situs web pertahanan dan kementerian di Ukraina," kata Direktur NetBlocks, Alp Toker, kepada Reuters.

"Penyebaran pemadaman serupa, tetapi berbeda dari serangan DDOS baru-baru ini menargetkan platform pertahanan dan perbankan, dengan yang terakhir tidak terpengaruh dalam hal ini," tambahnya.

DDoS merupakan kependekan dari Distributed Denial of Service. Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai Penolakan Layanan secara Terdistribusi. DDoS adalah jenis serangan yang dilakukan dengan cara membanjiri lalu lintas jaringan internet pada server, sistem, atau jaringan.

Umumnya serangan ini dilakukan menggunakan beberapa komputer host penyerang sampai dengan komputer target tidak bisa diakses.

DDoS adalah serangan yang sangat populer digunakan oleh hacker. Selain mempunyai banyak jenis, DDoS memiliki konsep yang sangat sederhana, yaitu membuat lalu lintas server berjalan dengan beban yang berat sampai tidak bisa lagi menampung koneksi dari user lain (overload).

Salah satu caranya dengan mengirimkan request ke server secara terus menerus dengan transaksi data yang besar. Berhasil atau tidaknya teknik DDoS dipengaruhi oleh kemampuan server menampung seluruh request yang diterima dan juga kinerja firewall saat ada request yang mencurigakan.

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: 

Selain Perang Rusia dan Ukraina, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Berita Sumatera Utara Terkini!