Sidang Umum PBB, Jokowi: Indonesia Konsisten Dukung Kemerdekaan Palestina
Presiden Jokowi (DOK. BPMI)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia akan selalu memberikan dukungan bagi Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya. Indonesia, kata dia, akan selalu berkontribusi untuk menjaga perdamaian karena hal ini sesuai dengan amanat konstitusi.

"Indonesia akan berkontribusi bagi perdamaian dunia. Indonesia akan terus memainkan peran sebagai base builder, sebagai bagian dari solusi. Secara konsisten, komitmen ini terus dijalankan termasuk saat Indonesia duduk sebagai Dewan Keamanan PBB," kata Jokowi dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-75 yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 23 September.

Komitmen berkontribusi pada perdamaian inilah yang kemudian membuat Indonesia memberikan dukungan kepada Palestina. Sebab, negara ini adalah satu-satunya negara peserta Konferensi Asia-Afrika 1965 di Bandung, Jawa Barat yang hingga saat ini belum merdeka. Padahal, dalam konferensi tersebut, dibahas juga penyelesaian konflik internasional secara damai.

"Palestina adalah satu-satu yang hadir dalam konferensi Bandung yang sampai sekarang belum menikmati kemerdekaannya. Indonesia terus konsisten memberikan dukungan bagi Palestina untuk mendapatkan haknya," tegas dia.

Sementara di kawasan Asia Tenggara, Indonesia terus memastikan untuk menjaga keamanan di seluruh wilayah termasuk Asean.

"Di kawasan kami sendiri, bersama negara-negara Asean lainnya, Indonesia terus menjaga Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera," ungkapnya.

Apalagi, saat peringatan ke-58 Asean pada 8 Agustus lalu, seluruh negara di Asia Tenggara telah menjaga perdamaian dan stabilitas yang ada. Semangat inilah yang kemudian dibawa Indonesia ke lingkup yang lebih luas melalui Asean Outlook on The Indo-Pacific.

"Spirit kerja sama dan perdamaian inilah yang kemudian didorong Indonesia ke kawasan yang lebih luas. Kawasan Indo-Pasifik melalui Asean Outlook on The Indopacific," ujarnya.

Sebelumnya, dengan berbahasa Indonesia, Jokowi menyinggung sejumlah hal dalam sidang umum ini, termasuk soal perang dan rivalitas negara di tengah pandemi COVID-19.

Jokowi prihatin, dunia saat masih terjadi konflik berujung perang, kelaparan, hingga kemiskinan. Ini jauh dari prinsip piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah.

"Apakah dunia yang kita inginkan sudah tercapai? Saya kira belum. Konflik masih terjadi di belahan dunia, kemiskinan, dan kelaparan masih terus dirasakan," kata Jokowi dalam rekaman video yang ditayangkan secara langsung di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 23 September.

"Prinsip-prinsip piagam PBB dan hukum internasional kerap tidak diindahkan, termasuk penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah. Kita semua prihatin melihat ini," imbuh dia.

Rasa keprihatinan ini, kata Jokowi, semakin besar karena di tengah pandemi COVID-19 masih ada rivalitas antar negara. Padahal, dalam menghadapi pandemi, harusnya semua negara bisa bersatu padu dengan menggunakan pendekatan yang saling menguntungkan. 

"Kita tahu dampak pandemi ini sangat luar biasa, baik dari sisi kesehatan maupun dalam sosial ekonomi, kita juga paham virus ini tidak mengenal batas negara. No one safe until everyone is," tegasnya.