Makanan Khas Mandailing Natal dari Batang Rotan Ini Laris Manis ketika Ramadhan
Penjual Pakkat di Jalan Letda Sudjono, Kota Medan, Sumatera Utara. (ANTARA/Nur Aprilliana Br Sitorus)

Bagikan:

MEDAN - Penjualan Pakkat di Kota Medan, Sumatera Utara mengalami peningkatan selama bulan suci Ramadhan.

"Ramadhan tahun ini meningkat sekali penjualannya," kata Asiah Siregar, salah satu penjual Pakkat di Jalan Letda Sudjono, Medan, Selasa.

Pakkat adalah makanan khas Mandailing Natal yang merupakan jajanan favorit saat Ramadhan. Hampir di semua daerah di Sumatera Utara banyak yang menjual makanan khas ini.

Tidak semua batang rotan dapat dikonsumsi

Pakkat terbuat dari batang rotan. Namun, tidak semua batang rotan bisa digunakan, hanya pucuk batang rotan muda yang dipakai untuk membuat Pakkat ini. Rotan muda ini kemudian dibakar lalu diambil bagian dalamnya.

Asiah mengaku bisa menjual dagangannya hingga ribuan buah dalam satu hari di bulan Ramadhan. Pakkat buatannya dijual dengan harga berkisar antara lima ribu hingga sepuluh ribu rupiah saja.

"Kalau hari biasanya itu terjual lima ratus batang. Saat Ramadhan ini bisa terjual seribu lima ratus batang setiap harinya," katanya.

Sementara itu, salah seorang pembeli, Darwin Nasution mengaku kerap membeli Pakkat untuk menu berbuka puasa.

Menurutnya, Pakkat tak hanya unggul dalam cita rasa yang nikmat. Namun, menjadi makanan tradisional yang telah turun-temurun.

"Selain dinikmati sebagai santapan, mengonsumsi Pakkat juga dapat menghadirkan suasana kampung halaman di masa bulan Ramadhan ini," ujarnya.

Selain Makanan Khas Mandailing Natal, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Berita Sumatera Utara Terkini!