Diuji Megawati Hingga Budi Gunawan, Hasto Kristiyanto Kantongi Gelar Doktor dengan Predikat Summa Cum Laude
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam sidang doktoral di Universitas Pertahanan/DOK PDIP

Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto resmi menyandang gelar doktor setelah dinyatakan lulus dari Universitas Pertahanan (Unhan) dengan predikat summa cum laude.

Keputusan itu dibacakan oleh Mayjen Joni Widjayanto, pimpinan sidang terbuka promosi doktoral di Universitas Pertahanan (Unhan) Sentul Bogor, Jawa Barat, Senin, 6 Juni.

"Setelah mendengarkan keterangan dan pertimbangan dewan penguji, serta nilai yang telah diberikan, saya membacakan hasil sidang promosi terbuka dan sidang yudisium program doktor Universitas Pertahanan RI. nama Doktor Insinyur Hasto Kristiyanto MM ... Predikat summa cum laude," kata Joni.

"Saudara berhak menyandang gelar doktor bidang ilmu pertahanan RI yang ke-19," tambahnya.

Sebelum diumumkan, sidang sempat diskors selama 10 menit untuk memberikan kesempatan bagi dewan penguji melaksanakan sidang.

Mereka yang bertindak menguji disertasi Hasto di antaranya Ketua Umum PDIP yang juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, dan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Budi Gunawan.

Setelah pengumuman oleh Joni, Sekretaris Program Doktoral Unhan, Herlina Juni Risma Saragih, mengumumkan surat keputusan yang meresmikan prestasi Hasto itu.

Surat Keputusan Rektor Unhan RI nomor 172 tahun 2022 tentang penetapan kelulusan pendidikan pasca sarjana program doktor Universitas Pertahanan RI tahun 2022 itu berisi Hasto berhak memperoleh gelar doktor ilmu pertahanan dan ditandatnagani oleh Rektor Unhan RI Laksamana Madya Amarullah Octavian.

Ada pun disertasi Hasto itu berisi mengenai teori geopolitik Presiden RI Pertama Soekarno atau Bung Karno. Sebagai penguji eksternal, Kepala BIN Budi Gunawan mengaku terpukau karena apa yang ditulis Hasto membahas diskursus dengan metode kuantitaf.

"Kami semua terpukau. Dan sulit untuk menanyakan karena begitu hebatnya disertasi yang telah dibuat dan dipaparkan dengan sangat berapi-api," ungkapnya.

“Kita tahu di dunia akademisi ini, diskursus yang dibahas pada umumnya menggunakan metode kualititatif. Sungguh dalam dunia akademik banyak orang yang berani dan mereka saja yang berani membuat tulisan diskusus ini dengan metode kuantitif,” imbuhnya.

Senada, Mendagri Tito Karnavian juga mengatakan disertasi tersebut adalah salah satu yang terbaik.

“Kami melihat jujur, sudah beberapa kali kami menguji doktoral, dan 415 halaman ini saya baca dari awal sampai akhir, dan saya melihat mohon maaf, tidak bermaksud memuji, ini adalah salah satu disertasi terbaik yang pernah saya baca,” kata Tito yang disambut tepuk tangan hadirin yang hadir.

Dari sisi aliran konten disertasi, Tito mengaku kraya tulis Hasto itu sudah benar dan berhasil merumuskan masalah serta solusi.

Sementara dari sisi lainnya, mantan Kapolri itu menilai Hasto berhasil merumuskan Geopolitik Soekarno sebagai Progresif Geopolitic Coexistence dengan lima ciri pokok serta tujuh variabel pemikiran.

Hasto berani maju dengan mengangkat geopolitik Soekarno sebagai sebuah teori, yang dapat menjadi dasar atau pondasi konsep pertahanan negara kita.

“Saya lihat dalam kesimpulan ini, pak promovendus (Hasto, red) sudah berani untuk menemukan teori baru. Karena berani mengimplementasikan pemikiran Bung Karno untuk konsep pertahanan negara yang berlaku saat ini,” ujar Tito.

“Dan dalam dunia akkademik, nilainya kalau menemukan teori baru, itu kalo di British System namanya namanya ‘graduated with first class owner’, dalam bahasa kita disebut dengan summa cum laude,” katanya.