Kompak Saat Daftar Bareng ke KPU, KIB Didorong Tawarkan Program
Pimpinan Koalisi Indonesia Bersatu (Foto: Nailin In Saroh/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Partai Golkar, PAN dan PPP menyebut pendaftaran bersama ke KPU sebagai tanda kekompakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menuju Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 mendatang. 

Ketiga parpol di KIB juga mendorong agar Pemilu 2024 dilaksanakan secara jujur dan adil, demokratis, serta tidak menggunakan isu-isu yang hanya memecah belah bangsa.

Bahkan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, menegaskan KIB bertekad menjaga stabilitas politik di Indonesia menjelang Pemilu 2024.

Menanggapi hal itu, Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Aditya Perdana, menilai tekad KIB untuk menjaga stabilitas politik jelang Pemilu 2024 berada dalam koridor bahwa ketiga partai yang tergabung tidak ingin kejadian polarisasi pada Pemilu 2019 terulang kembali.

"Saya pikir alasan yang diungkap KIB itu koridornya sama, bahwa stabilitas politik sosial itu kita tidak menginginkan terulangnya kembali polarisasi politik atau politisasi identitas yang memang marak di 2019," ujar Aditya di Jakarta, Kamis, 11 Agustus. 

Namun, menurut Aditya, seharusnya KIB menerjemahkan tekad itu dalam wujud program dan kerangka kerja. Sebab sejak deklarasi, selain capres KIB juga belum menyampaikan program dari koalisinya. 

"Makanya poinnya seharusnya lebih ke tawaran program. Pembedanya di sana. Tawaran program, itu jauh lebih penting," jelas Aditya.

Aditya mengatakan, tekad dan semangat menjaga stabilitas politik menjadi kepentingan bersama bagi seluruh anak bangsa yang terlibat dalam pesta demokrasi lima tahunan itu. Dia menegaskan, pemilu yang jurdil dan demokratis harus diwujudkan bukan hanya kontestan, tapi juga penyelenggara dan pemilih. 

"Semuanya benar-benar diajak untuk menjaga kesatuan dan persatuan. Jadi dalam koridor itu semua pihak yang ingin menjadi bagian dalam Pemilu 2024 punya kerangka yang sama," katanya.

Karena itu, Aditya menilai, semangat tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai pembeda dalam pilihan politik. Tapi juga kesepakatan nasional. 

"Isu itu harus menjadi perhatian. Bukan kemudian dibelah dalam kontestasi pencalonan atau kontestasi politik," kata Aditya. .

Sebelumnya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartato menjelaskan, KIB akan mendorong supaya Pemilu 2024 menjadi pemilu dengan adu ide dan gagasan, baik itu dalam pileg maupun pilpres. 

"Jadi KIB akan mendorong politik gagasan ke depan. Istilahnya pak Soeharso tadi politik yang cerdas," kata Airlangga di KPU, Rabu, 10 Agustus.  

Menko Perekonomian itu pun lantas menyebut soal agenda lanjutan dari KIB di Surabaya pada 14 Agustus nanti. Acara tersebut merupakan penyampaian visi misi koalisi untuk Pemilu 2024. 

"Tunggu nanti tanggal 14 (Agustus) ada agenda lanjutan di Surabaya terkait dengan apa dari isi yang akan dibawa oleh KIB," sambung Airlangga.