3 Negara yang Berhasil Melakukan Redenominasi dan Membuat Ekonomi Stabil
Ilustrasi mata yang uang (Ibrahim Boran on Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA -  Di balik isu redenominasi yang santer di masyarakat Indonesia, harus diketahui bahwa ada negara yang berhasil melakukan redenominasi. Kesuksesan redenominasi membawa kondisi ekonomi dan inflasi makin membaik.

Patut diketauhi, secara umum redenominasi adalah penyederhanaan mata uang dengan memangkas angka 0 di belakang. Misal, uang Rp100.000 menjadi Rp100. Pemangkasan dilakukan namun nilanya tetap sama.

 Negara yang Berhasil Melakukan Redenominasi

Di Indonesia isu redenominasi muncul akhir-akhir ini. Sedangkan di belahan dunia lain, sejumah negara bahkan telah melakukannya sejak lama. Dengan adanya redenominasi, sejumlah negara ini berhasil menstabilkan inflasi dan nilai mata uang mereka.

  1. Ukraina

Tahukah Anda bahwa Ukraina pernah melakukan redenominasi pada tahun 1996. Langkah tersebut diambil karena adanya hiperinflasi yang terjadi di awal tahun 1990-an karena pecahnya Uni Soviet.

Pemerintah Ukraina saat itu mengganti mata uang Ukaraina karbovanets menjadi hryvnias. Penyederhanaan dilakukan bahkan dengan menyederhanakan 5 digit angka terakhir, sehingga 100,000 karbovantsiv digantikan dengan 1 hryvina.

Redenominasi diberlakukan baik untuk karbovanets maupun hryvnias pada periode transisi 2-16 September 1996. Hasilnya, 97% mata uang karbovanets berhasil ditarik. Lalu setelah 16 September 1996, karbovanets yang masih beredar di pasaran bisa ditukar dengan hryvnias lewat bank.

  1. Turki

Redenominasi diambil pemerintah Turki pada 1 Januari 2005. Langkah tersebut diambil lantaran nilai tukar Lira, selanjutnya TL (mata uang Turki) terhadap dolar AS sangat rendah. Sebelum kebijakan redenominasi nilai tukar TL terhadap dolar AS sekitar 1,32 juta.

Mata uang TL dikonversi menjadi Lira baru dengan kode YTL. Konversi uang lama ke uang baru dilakukan dengan menghilangkan 6 angka nol. Kurs konversi adalah 1 YTL untuk 1.000.000 TL.

Pemerintah Turki sangat berhati-hati saat melakukan redemoninasi . Bahkan prosesnya berjalan lama. Mereka juga harus memperhatikan stabilitas perekonomian dalam negeri. Turki sendiri melakukannya secara bertahap dan sengaja digelar awal tahun agar pembukuan negara dan perusahaan lebih mudah dilakukan dengan menyesuaikan mata uang baru.

Hasilnya, Turki kala itu berhasil melakukan stabilisasi harga sehingga ancaman lonjakan inflasi bisa diredam. Inflasi Turki pada tahun 2005 hingga 2009 juga stabil di angka 8-9 persen.

  1. Romania

Redenominasi diambil oleh Pemerintah Romania pada tahun 2005 untuk menangani tingginya inflasi tahuhn 1990-an. Langkah itu juga jadi tanda berakhirnya transisi ekonomi Romania dari ekonomi terencana di bawah komunisme ke ekonomi pasar bebas.

Kala itu Romania mengubah mata uang Lei dengan kode ROL menjadi Leu dengan kode RON. Pemangkasan berlaku untuk 4 digit di belakang. Dengan begitu, 10.000 Lei lama menjadi 1 Leu baru.  

Pemerintah juga memberlakukan kedua mata uang secara bersamaan. Toko diminta untuk menampilkan harga produk dengan dua macam mata uang. Aturan tersebut berlaku hingga 31 Desember 2006. Selepas itu mata uang Lei lama ditarik dari peredaran. Masyarakat juga bisa menukar Lei lama dengan Leu baru melalui bank.

Redenominasi yang dilakukan Romania ternyata mampu membuat nilai mata uang Leu stabil pada 2002. Peristiwa itu dikenang simbol meningkatnya stabilitas ekonomi Romania kala itu.

Itulah beberapa negara yang berhasil melakukan redenominasi dan berhasil menstabilkan ekonomi mereka. Untuk mendapatkan informasi menarik lain, kunjungi VOI.ID.