Kementerian Pertahanan Inggris Sebut Ledakan Jembatan Krimea Memperumit Masalah Logistik Rusia
Ledakan jembatan Krimea (Sumber: Tangkapan layar YouTube Sky News)

Bagikan:

JAKARTA - Pembaruan intelijen Inggris pada Hari Senin menyebutkan, kerusakan pada jembatan utama ke Krimea akibat ledakan pada 8 Oktober lalu, memperumit masalah logsitik yang dihadapi oleh pasukan Rusia di Ukraina Selatan.

"Dengan kehadiran Rusia di Kherson yang tegang, dan rute pasokan melalui Krimea menurun, jalur komunikasi melalui Oblast Zaporizhzhia menjadi lebih penting untuk keberlanjutan pendudukan Rusia," tulis Kementerian Pertahanan Inggris dalam buletin reguler di Twitter, melansir Reuters 17 Oktober.

Pasukan Rusia di Ukraina selatan kemungkinan meningkatkan aliran pasokan logistik melalui Mariupol dalam upaya untuk mengimbangi berkurangnya kapasitas jembatan, kata pembaruan itu.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraina merencanakan peledakan jembatan utama yang menghubungkan Rusia dan Krimea, tegas menilainya sebagai tindakan terorisme.

"Tidak diragukan lagi. Ini adalah tindakan terorisme yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil yang sangat penting," tegas Presiden Putin dalam sebuah video di saluran Telegram Kremlin.

Kendati tidak ada klam tanggung jawab Ukraina, namun, pejabat di Kyiv 'gembira' dengan ledakan jembatan yang menjadi rute pasokan utama bag pasukan Moskow di Ukraina selatan. Jembatan tersebut juga merupakan arteri utama untuk pelabuhan Sevastopol, di mana armada Laut Hitam Rusia bermarkas.

Sebagai respon, Rusia membombardir Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya sepanjang Senin dan Selasa pekan lalu, menimbulkan korban tewas dan luka, menghantam fasilitas sipil, memutuskan aliran listrik dan panas di negara itu.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Presiden Putin mengatakan dia telah memerintahkan serangan jarak jauh "besar-besaran" terhadap target energi, komando dan komunikasi Ukraina, menggunakan rudal yang ditembakkan dari udara, laut dan darat. Itu sebagai tanggapan atas apa yang dia sebut sebagai serangan teroris, peledakan jembatan Krimea.

Belakangan, Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) telah mengungkap, dalang di balik serangan teroris di Jembatan Krimea adalah kepala dinas intelijen militer Ukraina, Kirill Budanov (Kyrylo Budanov), sementara bahan peledak dikirim dari Odessa melalui Bulgaria, Georgia dan Armenia.

"Dinas Keamanan Federal, bersama dengan Komite Investigasi, menetapkan pelaku serangan teroris di Jembatan Krimea adalah Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina, kepalanya Kirill Budanov, karyawan dan agen," ujar Pusat Hubungan Masyarakat FSB kepada TASS.

Lebih jauh FSB mencatat dalam informasi operasional, alat peledak itu disamarkan dalam gulungan bungkus polietilen konstruksi pada 22 palet dengan berat total 22.770 kg. Peledak itu dikirim dari pelabuhan Odessa ke Kota Ruse di Bulgaria pada awal Agustus.