3 Mayat Hanyut Terseret Banjir di Tulungagung
ILUSTRASI/UNSPLASH

Bagikan:

TULUNGAGUNG - Rekaman video dengan narasi banjir bandang di lingkungan Desa Padangan, Tulungagung, Jawa Timur menyebabkan sejumlah mayat hanyut terseret arus deras air yang menggerus tempat pemakaman umum milik desa, viral di media sosial.

Kapolsek Ngantru AKP Sumaji mengatakan peristiwa yang menjadi konten viral itu benar terjadi di di Desa Padangan, Kecamatan Ngantru.

Saat itu banjir melanda wilayah tersebut akibat tanggul sungai yang jebol sehingga air mengalir deras melewati tempat pemakaman umum setempat, Sabtu (22/10).

"Ada tiga mayat terseret keluar dari liang lahat dan sempat terbawa arus. Tapi hari Senin (24/10) kemarin sudah berhasil kami evakuasi," katanya dilansir ANTARA, Rabu, 26 Oktober.

Evakuasi ini dilakukan pada hari ketiga setelah banjir melanda, seiring genangan air yang mulai surut.

Setelah berhasil diangkat, ketiga mayat lalu dikebumikan kembali ke TPU yang sama, di lokasi yang tidak terdampak banjir.

Kasus serupa informasinya beberapa kali terjadi saat penghujan yang memicu luapan air Sungai Kaliboto.

Tiga mayat yang ditemukan diidentifikasi sebagai jasad almarhumah Supiyah, Mitun dan almarhum Soki.

Warga juga sempat menggelar doa bersama setelah gotong-royong membenahi TPU yang porak-poranda digerus air banjir.

Dari keterangan warga, banjir di pemakaman rutin terjadi hampir setiap tahun.

Keluarnya mayat dari liang lahat di Pemakaman Desa Padangan bukanlah yang pertama kali terjadi. Beberapa tahun sebelumnya, banjir juga menyebabkan pemakaman umum Desa Padangan tergerus dan beberapa mayat tersembul ke luar.

Menurut Sumaji, insiden tersebut dipicu tanggul Sungai Kaliboto yang mudah jebol. Oleh karenanya ia berharap konstruksi tanggul diperbaiki dan diperkuat, supaya kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Jika tetap seperti ini, jika ada hujan dengan intensitas tinggi, maka kejadian serupa bisa terulang," katanya.

Dalam video yang kemudian beredar di media sosial dan viral, tampak jenazah yang masih terbungkus kain kafan utuh keluar dari liang lahat dan terbawa arus banjir.