COVID-19 Pecah Telur di Antartika, Bagaimana Kasus Pertamanya?
Ilustrasi (Paul Carroll/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Virus corona baru telah mendarat di Antartika, benua terakhir yang terbebas dari COVID-19. Kabar itu disampaikan oleh militer Cile, ketika pejabat kesehatan dan militer bergegas membersihkan dan mengarantina staf dari stasiun penelitian jarak jauh yang dikelilingi oleh lautan dan gunung es.

Melansir Reuters, Rabu 23 Desember, militer Cile mengatakan setidaknya 36 orang telah terinfeksi COVID-19 di Pangkalan Bernardo O'Higgins. Mereka terdiri dari 26 personal militer dan 10 kontraktor sipil yang melakukan pemeliharaan di pangkalan tersebut.

Stasiun penelitian dengan staf permanen, dioperasikan oleh tentara Cile. Stasiun penelitian tersebut terletak di dekat ujung semenanjung di Antartika paling utara, menghadap ke teluk yang dihiasi oleh gunung es.

Personel yang terinfeksi COVID-19 dilaporkan sudah diisolasi dengan baik dan terus-menerus diawasi oleh otoritas kesehatan di Magallanes, kata pihak militer Cile. Ia juga menambahkan sejauh ini tidak ada komplikasi yang parah dari ke-36 orang tersebut.

Stasiun penelitian dan militer di Antartika merupakan salah satu tempat yang terletak di daerah paling terpencil di dunia. Mereka yang berada di stasiun tersebut telah berusaha keras dalam beberapa bulan terakhir untuk mencegah virus mewabah. Mereka bahkan membatalkan perjalanan pariwisata, mengurangi aktivitas dan staf, serta melakukan penguncian. 

Para peneliti dari British Antarctic Survey memperkirakan sekitar 1.000 orang di 38 stasiun penelitian di seluruh benua Antartika telah melakukan pengamanan navigasi musim dingin. Namun peningkatan perjalanan ke dan dari wilayah tersebut pada musim semi dan awal musim panas telah meningkatkan risiko penularan COVID-19. Para ahli mewaspadai wabah di benua terpencil ini dapat berimplikasi lebih besar karena letaknya terpencil dan memiliki suhu di bawah nol.

Kasus pertama

Seorang petugas pers Angkatan Darat Cile mengatakan kasus COVID-19 pertama tercatat pada pertengahan Desember, ketika dua tentara jatuh sakit.  Wilayah Magallanes adalah salah satu daerah berpenduduk terdekat dengan Antartika. Magallanes juga menjadi titik lepas landas bagi banyak kapal dan pesawat yang menuju benua Antartika. 

Sebagian besar wilayah di Antartika yang memiliki angin dingin dari laut, pegunungan, dan gletser, telah berada di bawah karantina selama berbulan-bulan. Angkatan Laut Cile melaporkan juga telah mendeteksi tiga kasus COVID-19 di antara 208 anggota awak kapal yang telah berlayar di wilayah Antartika antara 27 November dan 10 Desember.

Hanne Nielsen dari Universitas Tasmania bilang keberadaan virus corona di benua itu berimplikasi pada satwa liar lokal yang bisa saja tertular dari manusia. Sementara alam terpencil Antartika mempertinggi risiko kesehatan, jadi akses di sana mungkin dibatasi untuk waktu lama.

Sebelumnya Antartika satu-satunya benua di dunia tanpa COVID-19. Para peneliti di Antartika mengatakan bahwa hari-hari sebelum COVID-19, isolasi jangka panjang, kemandirian, dan ketegangan psikologi adalah hal yang biasa baginya. Sementara seluruh dunia melihat kehidupan mereka sangat ekstrem.