Kim Jong-un Gelar Kongres, Ribuan Peserta yang Hadir Tak Pakai Masker
Kim Jong-un (Sumber: KCNA)

Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dalam Kongres Partai Buruh mengatakan target ekonomi lima tahunannya gagal hampir di setiap sektor. Kabar tak mengenakan itu muncul berbarengan dengan fakta bahwa ribuan peserta kongres yang hadir ternyata tidak mengenakan masker.

Dalam gambar yang dibagikan KCNA, terlihat tidak ada orang yang terlihat mengenakan masker pada kongres yang dihadiri oleh hampir 5.000 delegasi tersebut. Mereka juga terlihat tidak menjaga jarak tempat duduk. 

Mengutip Reuters, Rabu 6 Januari 2021, Korut belum secara resmi mengonfirmasi kasus COVID-19, meskipun telah melaporkan ribuan "kasus yang dicurigai" ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun menurut pihak berwenang Korea Selatan (Korsel) mengatakan wabah di Korut tidak dapat dikesampingkan karena memiliki perdagangan aktif dan pergerakan orang dengan China sebelum menutup perbatasannya pada Januari 2020.

Saat Kongres, Kim Jong-un didampingi oleh para pembantu utama, termasuk saudara perempuannya dan pejabat senior Partai Buruh Kim Yo-jong, kepala negara nominal Choe Ryong-hae dan Perdana Menteri Kim Tok-hun.

Pertemuan politik langka, yang terakhir kali diselenggarakan pada 2016, telah menarik perhatian internasional karena diharapkan Kim Jon-un akan mengungkap rencana ekonomi lima tahun ke depan dan membahas hubungan antar-Korea serta kebijakan luar negeri. Kongres tersebut, yang dihadiri oleh 4.750 delegasi dan 2.000 penonton, dilakukan dua minggu menjelang pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Kim Jong-un (Sumber: Wikimedia Commons)

Kabar baik Kim Jong-un

Dalam pidato pembukaannya, Kim Jong-un mengatakan negara itu telah mencapai "kemenangan ajaib" dengan memperkuat kekuatan dan prestise globalnya sejak kongres terakhir. Kim Jong-un merujuk pada kemajuan militer yang mencapai puncaknya dalam uji coba rudal balistik antarbenua yang berhasil pada 2017 yang mampu menyerang daratan AS dan serangkaian pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump. 

Tetapi strategi ekonomi lima tahun yang dia tetapkan pada 2016 gagal dilaksanakan, katanya, mendesak Korut untuk lebih mandiri. "Strategi itu jatuh tempo tahun lalu tetapi sangat gagal mencapai tujuan di hampir setiap sektor," kata Kim Jong-un. 

Dalam rencananya pada 2016, Kim Jong-un menyerukan percepatan pertumbuhan ekonomi dan perluasan sumber energi domestik, termasuk tenaga nuklir, untuk meningkatkan pasokan listrik. Dia juga menggarisbawahi kebijakan "byungjin" dari pengembangan paralel senjata nuklir dan ekonomi.

Kongres tersebut dilaporkan akan berlangsung dalam beberapa hari. Pemimpin diktator itu juga diperkirakan akan mengumumkan perubahan kepemimpinan, yang mana berpotensi melibatkan saudara perempuannya, dan membahas masalah organisasi, anggaran dan audit lainnya.