Tidak Boleh Menipu dan Tertipu Dalam Platform Digital
Llustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Bakti Kominfo mengadakan seminar bertajuk “Tak boleh tertipu dan menipu dalam platform digital”, pada Kamis 18 Mei. Seminar ini dihadiri oleh berbagai kalangan mulai dari masyarakat hingga tokoh influencer yang berjumlah kurang lebih 200 peserta.

Sasaran dan target peserta dari seminar ini yaitu para pengguna patform digital khususnya media sosial. Di mana kurangnya kehatian-hatian menimbulkan banyak kasus seperti penipuan yang memakan banyak korban.

Seminar ini dibuka dengan tarian dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dilanjukan dengan penyampaian materi dari para narasumber.

Narasumber pertama yaitu Seli A, seorang influencer. Seli menceritakan pengalamannya mengenai kasus penipuan yang pernah dialaminya.

Beliau mengatakan bahwa salah satu hal yang memudahkan terjadinya kasus penipuan di media sosial adalah kurang kesadaran dan kehati hatian dari masing masing individu. Marak modus penipuan di media sosial seperti tersebarnya link-link palsu yang apabila di klik akan memunculkan seluruh informasi dan data data pribadi. Maka dari itu perlu adanya cross-ceck terlebih dahulu dan cermat dalam bermedia sosial.

Narasumber kedua yaitu Dr. Devie Rahmawati. Beliau mengatakan bahwa perlunya hati hati terhadap potensi potensi penipuan digital. Banyak modus yang dilakukan oleh pelaku sehinnga pelaku bisa meretas akun-akun korban dan mendapatkan segala informasi. Beliau juga memberikan tips untuk terhindar dan mecegah kasus penipuan.

Narasumber ketiga yaitu Dian seorang digial creator. Beliau mengungkap bahwa yang paling utama dalam menghadapi kasus penipuan adalah dengan membatasi diri di media sosial. Karena ketika banyak terbuka di media sosial dengan menceritakan keseharian kita akan lebih memudahkan para pelaku kejahatan untuk menemukan celah untuk menemukan informasi pribadi.

Narasumber keempat yaitu Rizki Sadiq selaku anggota DPR RI. Beliau memberikan motivasi bagi para pengguna platform digital.

“Kita tidak bisa mengontrol orang lain dalam bertindak, tetapi kita bisa mengontrol diri kita dengan tidak meniatkan diri kita untuk menipu, niatkan dalam diri menggunakan media sosial untuk meningkatkan kapasitas dan memanfaatkan kemudahan teknologi,”.ujarnya.

Beliau juga mengatakan bahwa pengguna media sosial kita diharuskan untuk bijak dalam menghadapi hal-hal yang terjadi di dalam media sosial.