Ajukan Jalur Cepat Keanggotaan NATO, Ukraina Ingin Cepat-cepat Dapat Kepastian
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat menerima kunjungan Perdana Menteri Polandia, Republik Ceko dan Slovenia di Kyiv. ( Twitter PM Polandia-@MorawieckiM)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta kepastian terkait masa depan negaranya bergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

NATO diketahui bakal menggelar KTT di Lithuania pada Juli mendatang.

"Pada musim panas dalam KTT di Vilnius (Lithuania) harus ada undangan yang jelas untuk keanggotaan Ukraina, serta jaminan keamanan bagi Ukraina dalam perjalanannya menuju keanggotaan NATO," kata Zelensyy pada KTT Komunitas Politik Eropa di Moldova, Jumat 2 Juni.

Ukraina secara resmi mengajukan permohonan keanggotaan jalur cepat NATO pada September 2022. Permohonan menyusul aneksasi Rusia atas empat wilayah Ukraina.

Namun, sekutu NATO terpecah dalam menyikapi hal tersebut. Muncul pendapat menambah anggota baru di tengah perang bukanlah prioritas.

Sementara itu, Rusia telah berulang kali memperingatkan konflik di Ukraina dapat meningkat menjadi perang dunia jika Ukraina diterima ke dalam aliansi tersebut.

"Keraguan harus dihilangkan. Keputusan positif untuk Ukraina akan menjadi keputusan positif untuk semua orang," kata Zelenskyy disitat Antara.

"Ketika tidak ada jaminan keamanan, yang ada hanya jaminan perang,” sambungnya.

Menurut dia, setiap negara Eropa yang berbatasan dengan Rusia harus menjadi anggota penuh Uni Eropa dan NATO jika tidak ingin Rusia mencaplok negara-negara itu.

“Kami juga sedang mempersiapkan KTT perdamaian, yang akan memandu mayoritas dunia untuk mengimplementasikan formula perdamaian bersama," ujar Zelenskyy.

Rencana perdamaian Zelenskyy yang terdiri atas 10 poin itu salah satunya mendesak penarikan penuh pasukan Rusia dari Ukraina.

Dia juga menyerukan koalisi kekuatan untuk memasok sistem pertahanan udara dan jet tempur ke Ukraina.