Presiden Zelensky Ingin Barat Percepat Pasokan Senjata Baru untuk Serangan Balik Terhadap Rusia: Masih Berharap Jet F-16
Presiden Volodymyr Zelensky. (Sumber: President.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, ia ingin serangan balasan terhadap pasukan Rusia yang menduduki wilayahnya berlangsung lebih cepat daripada yang berlangsung di Bulan Juni, mendesak sekutu Barat untuk mempercepat suplai senjata untuk misi tersebut.

"Saya ingin serangan balasan kami dilakukan lebih cepat, karena semua orang memahami, jika serangan balasan terjadi lebih lambat, maka sebagian besar wilayah kami akan diranjau," ujar Presiden Zelensky, mengutip Reuters dari CNN 6 Juli.

"Kami memberi musuh kami waktu dan kemungkinan untuk menempatkan lebih banyak ranjau dan mempersiapkan garis pertahanan mereka (jika lebih lambat, red)," sambungnya.

Lebih jauh dia mengatakan, kesulitan di medan perang telah menyebabkan pasukan Ukraina memperlambat serangan balasan, yang bertujuan untuk merebut kembali wilayah di Ukraina timur dan selatan yang direbut oleh Rusia sejak invasi pada Februari 2022.

Lebih lanjut, Presiden Zelensky juga konsisten mendorong Amerika Serikat dan sekutu Barat lainnya untuk memasok angkatan bersenjatanya dengan persenjataan yang lebih canggih, seperti jet tempur F-16 buatan AS dan rudal jarak jauh.

Kendati, Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Washington dan sekutu Eropa atas dukungan yang telah mereka berikan sebelumnya.

"Ini bukan tentang keunggulan Ukraina di angkasa atas Rusia," kata Presiden Zelensky.

"Ini hanya tentang kesetaraan. F-16 tidak hanya membantu mereka yang berada di medan perang untuk bergerak maju. Sangat sulit untuk bergerak maju tanpa perlindungan dari udara," tandasnya.

Pekan lalu, Presiden Zelensky mengatakan serangan balasan "lebih lambat dari yang diinginkan", tanpa menjelaskan lebih lanjut, namun ia kemudian mengatakan kemajuan telah dicapai "di segala arah".

Di sisi lain, Rusia tidak mengakui gerak maju Ukraina dan mengatakan pasukan Kyiv menderita banyak korban.