Duet Anies-Cak Imin, PKB Sebut Dengan Sendirinya Keluar dari Koalisi Usung Prabowo
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di Jakarta (Nailin/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Koalisi Indonesia Maju (KIM) digoyang isu pecah usai salah satu anggotanya, yakni PKB menerima tawaran kerjasama dengan NasDem untuk menduetkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Diketahui, Anies merupakan calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang didukung NasDem, Demokrat dan PKS. Sementara PKB sudah berkomitmen dengan Partai Gerindra untuk mengusung Prabowo Subianto.

Belakangan, hubungan Gerindra-PKB renggang pasca bergabungnya Golkar dan PAN ke koalisi yang semula bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

PAN pun sudah buka suara merespons isu PKB merapat ke NasDem. PAN bahkan meminta PKB berpamitan ke KIM jika benar mengusung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, partainya tidak berencana pamit ke Gerindra maupun KIM. Menurutnya, jika Rapat Pleno Dewan Syuro sore nanti memutuskan sepakat mengusung Anies-Cak Imin dan bekerjasama dengan NasDem, maka secara otomatis PKB tak lagi bersama Gerindra.

"(Pamit, red) Dengan sendirinya," ujar Jazilul di kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat, 1 September.

Namun, kata Jazilul, secara teknis Cak Imin akan bertemu Prabowo terkait hal tersebut. Sebagaimana diketahui, PKB dan Gerindra telah menandatangani piagam kerjasama di Sentul pada Agustus tahun lalu.

"Ya itu teknis," katanya.

Sebelumnya, Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay meminta PKB menyampaikan secara terbuka apabila benar akan bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

PKB, menurutnya, sudah sepantasnya pamitan dengan semua partai Koalisi Indonesia Maju sebagai sikap patriotik dan kesatria.

"Waktu bergabung dulu kan sangat baik. Bahkan, ada tanda tangan piagam kerja sama. Dan itu masih berlaku. Kalaupun mau keluar dan gabung ke yang lain, paling tidak partai-partai di KIM diberitahu secara resmi. Biar tidak ada tafsir yang salah dan tidak tepat," ucap Saleh dalam keterangannya, Jumat, 1 September.

"Sampai sekarang informasinya masih diperoleh dari media. Itupun disampaikan oleh pengurus partai Demokrat. Apakah benar akan pindah atau masih tetap bersama, belum ada pemberitahuan dari PKB," tambahnya.