Anies Tepis Anggapan Petugas Partai, Jelaskan Opsi dari Surya Paloh yang Masuk Akal Demi Jateng-Jatim
Bakal capres Anies Baswedan bersama bakal cawapres Muhaimin Iskandar dan Ketum NasDem Surya Paloh/DOK FOTO via Instagram @aniesbaswedan

Bagikan:

JAKARTA - Bakal capres Anies Baswedan menepis anggapan soal dirinya petugas partai karena menerima keputusan Ketum NasDem Surya Paloh soal berpasangan dengan Muhaimin Iskandar.

Anies menjelaskan opsi yang diberikan Surya Paloh masuk akal untuk upaya pemenangan Pilpres 2024.

“Apabila Pak Surya Paloh mengajukan nama yang tidak relevan dengan usaha pemenangan dan saya harus melaksanakan maka saya petugas partai. Tapi kalau yang dibawa namanya yang sesuai kebutuhan kita, seperti saya sampaikan bulan Juni, kita perlu mengundang PKB (karena) kita lemah di Jatim dan di Jateng dan kita membutuhakan partai yang punya basis kuat di sana. Jadi ketika ada nama ini, ini nama yang sesuai kebutuhan,” kata Anies Baswedan dalam wawancara eksklusif Blak-blakan Anies-Muhaimin di Mata Najwa dilansir dari channel Youtube Najwa Shihab, Senin, 4 September.

Dalam wawancara dengan Najwa Shihab, Anies menjelaskan bagaimana Surya Paloh memberi penjelasan soal opsi yang dimiliki. Keputusan cepat mengajak koalisi PKB dipilih untuk memastikan upaya pemenangan.

“Pak Surya Paloh memilih opsi pertama ambil kesepakatan dulu kemudian dijelakan. Memang ada risiko, risikonya perasaan dilewatkan, ditinggalkan,” kata Anies.

“Ketika (Surya Paloh) bertemu saya, disampaikan ada dua partai lain sudah dalam percakapan, menyampaikan inilah opsi baru yang tida ada di percakapan kita. Kalau yang ditawarkan itu bukan solusi, saya melaksanakan, saya (disebut) petugas (partai), tapi kalau itu adalah solusi, itu sesuatu masuk akal,” ujar Anies.