Pedagang Pasar Tanah Abang Ungkap Alasan Tidak Mau Jualan di TikTok Shop
Anisa, salah satu pedagang aksesoris hijab di Pasar Tanah Abang/ Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - TikTok Shop ternyata tidak sepenuhnya dimanfaatkan oleh seluruh pedagang di Blok A Pasar Tanah Abang. Menurut sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang, platform TikTok Shop bagi mereka bukanlah solusi utama dalam mengatasi permasalahan anjloknya omzet pedagang.

Menurut Anisa (25), salah satu pemilik toko aksesoris di Blok A Pasar Tanah Abang menjelaskan, dirinya tidak menggunakan TikTok Shop karena harga jual tidak sesuai dengan biaya ongkir barang. Karena harga aksesoris yang dijual di tokonya seharga Rp10 ribu sampai Rp35 ribu.

"Enggak ada (rencana jualan di TikTok Shop). Soalnya ribet juga, kalau ada orang ambil satuan nanti ongkirnya (ongkos kirim) besar. Sedangkan barang kita seharga Rp10 ribu, Rp20 ribu, Rp35 ribu lah, mahal-mahalnya. Nanti orang ambil ke TikTok ongkirnya gede mikir lagi, bingung lagi," tutur Anisa kepada VOI di Blok A Pasar Tanah Abang, Kamis, 5 Oktober.

Menurut Anisa, untuk melawan derasnya penjualan melalui TikTok, ia siap menurunkan harga jual. Seperti harga aksesoris hijab yang tadinya seharga Rp25 ribu, kini dijual Rp10 ribu per pieces.

"Makanya sekarang di toko banyak yang diobral 10 ribuan yang tadinya dari harga 25 ribu. Atau 5 pieces harga 100 ribu, sekarang menjadi 10 ribu. Demi bersaing dengan harga di TikTok," tutur Anisa.

Anisa mengaku, selain dagang di toko dirinya juga memasarkan barang jualannya di WhatsApp (WA). Bahkan, lanjut Anisa, ia hanya melayani pemesanan melalui WA saja. Dia tidak menggunakan media sosial apapun untuk membantu penjualan.

"Kita melayani via WA saja, bisa pesan-pesan lewat WA saja. Kita tidak pakai medsos juga. Karena susah, barangnya hanya 10 ribu terus ongkirnya belum. Harganya sama kayak ongkirnya. Biaya ongkir sesama Jakarta saja 9 ribu," ujarnya.