Bobby Nasution Ajak Investor Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik di Medan
Wali Kota Medan Bobby Nasution (tengah) mendengar penjelasan Direktur PT Voltron Abdul Rahman Elly di halaman Balai Kota Medan, Selasa (12/12/2023). (ANTARA/HO-Diskominfo Kota Medan)

Bagikan:

MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution mempersilakan para investor untuk membangun stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKL) bagi kendaraan listrik di daerah ini.

"Jadi kemarin kita telah resmikan SPKL yang merupakan kolaborasi antara Pemkot Medan dengan PT Voltron," ujar Bobby dikutip ANTARA, Rabu, 13 Desember.

Ia mengatakan SPKL di halaman Balai Kota Medan tersebut cuma diperuntukkan bagi kendaraan dinas di lingkungan Pemkot Medan bersama pimpinan Forkopimda Kota Medan.

Namun SPKL ini belum diperuntukkan bagi kendaraan listrik umum karena SPKL yang ditujukan bagi masyarakat Kota Medan secara luas harus melalui tahapan.

"Nanti, tahapannya kita lihat agar bisa menjadi SPKL. Kalau nanti ada yang mau mengisi daya kendaraannya, ke depannya bisa sekalian lihat-lihat yang di Balai Kota Medan," kata dia.

Ia juga mengatakan para investor SPKL sudah bisa berinvestasi di Kota Medan, karena pengguna kendaraan listrik di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara akan tumbuh dari waktu ke waktu.

Bobby menyebutkan Dinas Perhubungan Kota Medan yang dibantu Kementerian Perhubungan akan menambah Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Medan tahun depan.

"Dari total penyediaan bus, sekitar 30 persen di antaranya menggunakan kendaraan listrik. Jadi, perkembangan pengisian daya mudah-mudahan bisa tumbuh dengan baik juga," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis menyebut Kementerian Perhubungan membangun layanan transportasi massal BRT Medan-Binjai-Deli Serdang (Mebidang) pada 17 koridor dengan jumlah armada 551 unit bus pada 2024.

Dari 17 koridor itu, di antaranya 15 koridor dan sebanyak 468 bus kewenangan Pemkot Medan yang mengelola, sedangkan dua koridor lainnya dan 83 bus kewenangan Pemprov Sumut.

"Total anggaran yang dikeluarkan Kemenhub BRT Mebidang ini sebesar Rp1,9 triliun. Untuk penyediaan bus 468 unit, 50 persen bantuan Kemenhub dan 30 persen dari total armada adalah bus listrik," katanya.