Kapolda Kaltim Perintahkan Polres Paser Atasi Bentrok Warga dengan Sopir Truk Batu Bara di Batu Kajang
Ilustrasi. Truk angkutan mengangkut material tambang batu bara. (ANTARA-M Risyal H)

Bagikan:

KALTIM - Hampir sepekan warga berselisih dengan para sopir truk pengangkut batu bara dari Kalimantan Selatan (Kalsel) di Batu Kajang, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim).

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kaltim Irjen Pol Nanang Avianto mengatakan bentrokan ini harus segera diakhiri. Dia memerintahkan Polres Paser untuk menyelesaikan konflik

"Saya sudah perintahkan Kapolres Paser cek kembali lagi di sana. Harus segera diselesaikan ," kata Kapolda Kaltim Irjen Pol Nanang Avianto, di Samarinda, Kaltim, Minggu 31 Desember, disitat Antara.

Para warga Batu Kajang itu resah kawasannya dilintasi truk-truk pengangkut batu bara. Mereka memblokir jalan melarang truk batu bara lewat. Namun, bentrok terbuka tak terelakan imbas ada sopir nekat melabrak blokir warga.

Kapolda menegaskan kepada Kapolres Paser agar segera menindak jika memang ada pelanggaran yang dilakukan truk pengangkut batu bara tersebut.

"Kalau memang ada pelanggaran lalu lintas, silahkan saja diproses. Saya juga tekankan, kalau memang tidak bisa diperingatkan upayakan penegakan hukum," kata Nanang.

Truk-truk dari Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong, wilayah paling utara Kalimantan Selatan tersebut mengangkut batubara menuju pelabuhan di Kuaro, kawasan terdekat dengan Selat Makassar. Batubara yang diangkut juga diduga berasal dari tambang ilegal, sebab penambang tidak memenuhi kewajiban mengadakan jalan sendiri untuk mengangkut batubara yang dikelolanya.

Di Kalimantan Timur telah ada Perda Nomor 10 tahun 2012 tentang penyelenggaraan jalan umum dan jalan khusus untuk pengangkutan batubara dan kelapa sawit. Dalam perda itu ditegaskan kewajiban pengusaha pertambangan membuat jalan sendiri untuk angkutan batubara produksinya.

Pada kesempatan itu Kapolda Kaltim Nanang Avianto berpesan kepada warga untuk menahan diri dan menjaga keamanan dan ketertiban.

"Supaya tidak ada permasalahan baru lagi. Kita harus saling menahan diri," tegas Kapolda.

Menurut keterangan warga, aktivitas pengangkutan batubara melalui jalan umum itu sudah berjalan selama beberapa bulan terakhir. Selama itu juga di Batu Sopang terjadi beberapa kecelakaan hingga truk terbalik yang melibatkan truk batubara.

Batu Sopang berjarak lebih kurang 140 km dari Balikpapan atau 160 km dari Ibu Kota Nusantara, dan 100-an kilometer dari Tanjung, ibukota Kabupaten Tabalong di Kalimantan Selatan, di mana ada Sungai Negara, sungai yang menjadi transportasi utama batubara di provinsi tersebut.

Pada kesempatan terpisah Pejabat Gubernur Kaltim Akmal Malik juga menegaskan untuk menegakkan aturan dalam Perda Nomor 10 2012 tersebut sambil berkoordinasi dengan para pihak.

"Aturan penggunaan jalan untuk kepentingan pertambangan dan perkebunan harus ditaati para pelaku pertambangan dan perkebunan," ujarnya.

Secara lebih rinci, Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dinas Perhubungan Kaltim Endang Suherlan menyampaikan, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satpol PP Kaltim. Penindakan akan dilakukan pada Januari 2024 mendatang.