TKN Fanta Respons Hasto soal Mensos Risma: Mundur Tidak Mundur Kesadaran Pribadi
Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan/FOTO: Abdul Aziz Masindo-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) pemilih muda atau Fanta Prabowo-Gibran merespons pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyinggung posisi Menteri Sosial Tri Rismaharini yang tak nyaman di kabinet.

Hasto menyebut data yang disediakan Kementerian Sosial belakangan tidak digunakan saat pembagian bantuan sosial (bansos) dilaksanakan.

Hasto menyayangkan anggaran besar seharusnya tidak boleh dimanfaatkan hanya untuk mengejar efek elektoral.

Menanggapi hal ini, Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan bicara soal mundur dari kabinet perlu kesadaran pribadi.

"Soal mundur tidak mundur itu kan soal kesadaran pribadi, ada yang menganggap dia perlu mundur karena kerjanya nggak maksimal, ada ingin mundur fokus kampanye," kata Arief di kantor TKN Fanta HQ Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 1 Februari.

Menurut Arief, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasti menghargai semua keputusan menterinya yang ingin mundur dari menteri Kabinet Indonesia Maju.

Arief pun menyentil Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang dinilai tidak mengetahui kondisi terkini.

"Tanggapan Mas Hasto, Mas Hasto kadang-kadang kurang update jadi di beberapa kesempatan perlu update di situasi yang ada," beber Arief.

Diberitakan sebelumnya Hasto berbicara soal perlakuan terhadap Menteri Sosial Tri Rismaharini di kabinet. Dia mengklaim data yang disediakan Kementerian Sosial belakangan tidak digunakan saat pembagian bantuan sosial (bansos) dilaksanakan.

“Kalau mau bagi bansos, ini data orang miskin. Membagi beras untuk keluarga miskin, ini data orang miskin. Orang miskin bukan hanya di Jawa Tengah, Jogja, Jawa Timur, Lampung tapi di seluruh Indonesia,” kata Hasto di kantor DPP PDIP Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 1 Februari.

Namun Hasto pun mengingatkan kepada para menteri terutama dari PDIP tak boleh sembarangan mengambil sikap seperti Mahfud. Sebab, partai berlambang banteng harus menempatkan kepentingan bangsa.