27 Pasangan yang 'Bercocok Tanam' Dijaring Satpol PP Cirebon, Ada 1 Pria Vs 2 Wanita di Kamar
Sejumlah petugas Satpol PP saat menggelar operasi pekat yang menyasar tempat penginapan dan kamar indekos di Kota Cirebon, Jawa Barat, Ahad (10/3/2024) dini hari. (ANTARA/Fathnur Rohman)

Bagikan:

CIREBON - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cirebon, Jawa Barat, menjaring 27 pasangan bukan suami-istri yang kedapatan berada di dalam satu kamar 

berbuat mesum saat operasi pekat menjelang Ramadan 2024.

“Kami juga merazia satu pasang laki-laki sesama jenis dan satu pria bersama dua wanita berada dalam satu kamar,” kata Kabid Ketenteraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Cirebon Muhamad Lutfi Iqbal di Cirebon, dilansir dari Antara, Minggu, 10 Maret. 

Ia menjelaskan kegiatan razia dilakukan untuk menindaklanjuti aduan warga terkait adanya tempat penginapan maupun kamar indekos, yang kerap dipakai berbuat mesum atau berzina.

Operasi pekat ini pun bertujuan untuk menciptakan situasi kondusif di tengah masyarakat karena sebentar lagi sudah masuk bulan suci Ramadan.

“Operasi pekat ini kita laksanakan untuk menyambut bulan suci Ramadan. Kami menyasar tempat penginapan yang sudah kita targetkan dari aduan masyarakat,” ujarnya.

Ia menyebut operasi pekat ini dilakukan pada Sabtu malam sampai Minggu dini hari, yang melibatkan petugas gabungan dari Satpol PP, BNN, kepolisian, TNI dan instansi terkait.

Dalam operasi tersebut, kata Lutfi, pasangan mesum yang berhasil terjaring tidak bisa menunjukkan surat nikah sehingga mereka harus ikut ke kantor Satpol PP untuk pendataan.

Dia menyampaikan pasangan muda-mudi tanpa memiliki surat nikah itu, selanjutnya mengikuti pembinaan dan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

“Operasi ini berjalan lancar dan aman. Pasangan yang dijaring mendapatkan pembinaan dan diberi sanksi sesuai regulasi,” tuturnya.

Lutfi menambahkan tidak hanya menjaring pasangan mesum, petugas gabungan juga menyita 106 botol minuman keras berbagai merek serta beberapa obat-obatan terlarang dalam operasi pekat ini.

"Selanjutnya, kami serahkan barang-barang itu kepada BNN dan Polres Cirebon Kota untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut," ucap dia.