Gempa Guncang Taiwan Sejak Senin Malam hingga Selasa Pagi, Tidak Ada Laporan Korban Jiwa
Ilustrasi. (Unsplash/Jens Aber)

Bagikan:

JAKARTA - Puluhan gempa mengguncang wilayah Hualien di bagian timur Taiwan pada Senin malam dan Selasa pagi, namun hanya kerusakan kecil yang dilaporkan dan tidak ada korban jiwa, kata pihak-pihak berwenang.

Bangunan-bangunan di sebagian besar wilayah utara, timur dan barat Taiwan, termasuk di ibu kota, Taipei, bergoyang sepanjang malam, dengan gempa terbesar berkekuatan 6,3 SR. Semuanya sangat dangkal.

Badan Cuaca Pusat Taiwan mengatakan serangkaian gempa bumi yang terjadi mulai Senin sore, yang diperkirakan terjadi lebih dari 200 kali, merupakan gempa susulan dari gempa besar yang terjadi pada 3 April, dikutip dari Reuters 23 April.

"Apalagi jam 2 pagi, guncangannya sangat kuat. Bahkan, sempat berpikir untuk segera turun ke bawah, tapi karena kami tinggal di lantai enam, saya merasa agak repot untuk turun," kata warga Taipei, Aden Peng (44) yang berprofesi sebagai peneliti medis.

"Lagi pula, berdasarkan pengalaman saya sebelumnya, saya pikir seharusnya baik-baik saja dan berharap akan baik-baik saja," tambah Peng.

"Dan karena saya sangat lelah, saya terus tidur, berharap yang terbaik," tandasnya.

Sementara itu, Direktur Pusat Seismologi Wu Chien-fu mengatakan kepada wartawan, gempa susulan adalah "pelepasan energi yang terkonsentrasi" dan kemungkinan akan terjadi lebih banyak lagi, meskipun mungkin tidak sekuat itu.

Dengan perkiraan akan turunnya hujan lebat di seluruh Taiwan minggu ini, masyarakat di Hualien harus bersiap menghadapi gangguan lebih lanjut, tambahnya.

Terpisah, pemadam kebakaran Hualien mengatakan dua bangunan, yang sudah tidak berpenghuni setelah dirusak pada 3 April, mengalami kerusakan lebih lanjut dan miring. Sejauh ini, tidak ada laporan mengenai korban jiwa.

Di daerah pegunungan Hualien, beberapa jalan dilaporkan ditutup setelah terjadi longsor, membuat pemerintah meliburkan pekerjaan dan sekolah pada hari itu.

Sebelumnya, Hualien yang sebagian besar merupakan daerah pedesaan dan berpenduduk jarang. dilanda gempa bumi berkekuatan 7,2 pada tanggal 3 April yang menewaskan sedikitnya 14 orang, dan sejak itu terjadi sejumlah gempa susulan.

Diketahui, Taiwan terletak di dekat persimpangan dua lempeng tektonik dan rentan terhadap gempa bumi.

Lebih dari 100 orang tewas dalam gempa di Taiwan selatan pada tahun 2016, sementara gempa berkekuatan 7,3 skala Richter menewaskan lebih dari 2.000 orang pada tahun 1999.