AS Kirim Rudal ATACMS Jarak Jauh ke Ukraina, Rusia: Tingkatkan Ancaman Keamanan Tapi Tidak Mengubah Hasil Perang
Ilustrasi latihan peluncuran misil ATACMS MGM-140 dan Hyunmoo-2 oleh Angkatan Darat AS dan Korea Selatan. (Wikimedia Commons/Sinthia Rosario)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia menilai pengiriman Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) jarak jauh ke Ukraina secara diam-diam tidak dapat dibenarkan, menimbulkan ancaman keamanan, tapi diyakini tidak akan mengubah hasil peperangan.

Amerika Serikat secara diam-diam mengirimkan rudal jarak jauh ke Ukraina untuk digunakan dalam pertempuran melawan Rusia dalam beberapa pekan terakhir, sudah dua kali digunakan dalam serangan, kata seorang pejabat Hari Rabu, seperti melansir Reuters 25 April.

"Pejabat lokal ‘secara surut’ mengonfirmasi fakta senjata yang sangat berbahaya telah dikirim ke Kyiv," kata Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov dalam komentar yang diunggah di saluran Telegram kedutaan, dikutip dari TASS.

"Jelas pengiriman ATACMS ke rezim (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky meningkatkan ancaman terhadap keamanan Krimea, termasuk Sevastopol, wilayah baru Rusia, dan kota-kota Rusia lainnya," jelasnya.

Tak hanya itu, Dubes Antonov juga mengecam jaminan AS, bahwa militer Ukraina diduga berjanji untuk tidak menggunakan rudal itu terhadap sasaran di Rusia, sebagai hal yang sangat sinis.

"Siapa yang harus diyakinkan oleh kebohongan seperti itu? Bagaimana kita bisa mengabaikan berbagai serangan teroris yang dilakukan para penjahat di Kyiv? Serangan mematikan terhadap rumah sakit, sekolah, taman kanak-kanak, jembatan dan bahkan prajurit mereka sendiri?" tanyanya.

Ditambahkannya, pasukan Rusia telah menembak jatuh beberapa rudal ATACMS dan akan terus melakukan hal itu.

"Baik rudal maupun senjata lainnya tidak dapat membantu mengalahkan Federasi Rusia," tegasnya.

"Washington tidak akan bisa keluar dari rawa mengerikan yang telah menyerap darah tentara biasa," tandasnya.

Terpisah, Kremlin mengatakan pengiriman ATAMCS jarak jauh AS ke Ukraina tidak akan mengubah hasil perang, tetapi akan menciptakan lebih banyak masalah bagi Ukraina sendiri.

"AS terlibat langsung dalam konflik ini. Mereka mengikuti jalur untuk meningkatkan jangkauan operasi sistem persenjataan yang mereka pasok," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

"Ini tidak akan mengubah hasil operasi militer khusus secara mendasar. Kami akan mencapai tujuan kami. Tetapi ini akan menyebabkan lebih banyak masalah bagi Ukraina sendiri," tandasnya.

Amerika Serikat secara diam-diam mengirimkan rudal jarak jauh ke Ukraina untuk digunakan dalam pertempuran melawan Rusia dalam beberapa pekan terakhir, sudah dua kali digunakan dalam serangan, kata seorang pejabat Hari Rabu.

Rudal-rudal tersebut digunakan untuk pertama kalinya pada tanggal 17 April terhadap sebuah lapangan terbang Rusia di Krimea yang berjarak sekitar 165 km (103 mil) dari garis depan Ukraina, kata pejabat itu.