Mayoritas Korban Erupsi Gunung Ruang Mengungsi ke Kerabat,  Gubernur Sulut Ungkap Jumlahnya Capai 700 Orang
Pendar cahaya merah muncul saat erupsi terjadi pada puncak Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Maluku Utara, Selasa 30 Aprli dini hari. (ANTARAHO-BNPB)

Bagikan:

SULUT - Mayoritas korban erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) dilaporkan mengungsi ke rumah kerabat atau keluarga terdekat yang berada di luar pulau itu.

Hal itu disampaikan Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Erupsi Gunung Ruang bersama jajaran pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis 2 Mei.

Olly menjelaskan, pihaknya mencatat dari sejumlah posko pengungsian yang disiapkan hanya dihuni 25 orang warga Pulau Ruang. Sementara jumlah keseluruhan warga yang mengungsi ada sebanyak 600-700 orang warga.

“Mereka mayoritas mengungsi ke rumah kerabat atau keluarga di Manado, Bitung, Minahasa Utara,” kata dia, dalam rapat yang dipantau daring, disitat Antara.

Menurut dia, keamanan dan kenyamanan menjadi salah satu alasan para warga itu memilih mengungsi di rumah kerabatnya.

Terlebih mereka juga harus mengungsi dalam waktu yang cukup lama dibandingkan dengan para korban dari wilayah lain, karena sama sekali tidak boleh kembali bermukim di Pulau Ruang.

“Sudah menjadi keputusan bersama Pulau Ruang itu harus dikosongkan total para penduduknya akan direlokasi. Saat ini sedang disiapkan tempatnya di mana,” imbuhnya.

Kendati demikian, ia memastikan, selama masa siaga darurat bencana ini semua kebutuhan pokok mulai dari pangan, sandang dan kesehatan para korban tersebut akan dicukupi oleh pemerintah pusat maupun daerah.

Sebelumnya BNPB melaporkan Gunung Ruang mengalami erupsi pada 17 April dan 30 April 2024.

Pada letusan fase ke dua Gunung Ruang terjadi lebih besar sampai mengeluarkan kolom erupsi setinggi 2.000 meter dari atas puncak yang disertai suara gemuruh dan gempa yang dirasakan secara terus menerus.

BNPB merekomendasikan untuk segera mengevakuasi warga di Pulau Ruang dan juga yang berada pada radius tujuh kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang (Tagulandang dan sekitarnya) yang sama sekali tidak boleh ada aktivitas apapun.

Evakuasi tersebut dilakukan supaya para warga terhindar dari dampak lontaran material erupsi berupa batuan pijar, luruhan awan panas, dan aktivitas vulkanik Gunung Ruang lainnya.

BNPB mencatat total ada sebanyak 12 ribu warga yang terdampak erupsi Gunung Ruang harus dievakuasi. Dari jumlah itu sudah lebih dari 3 ribu orang warga yang telah dievakuasi keluar pulau sampai dengan Rabu 1 Mei.