Sempat Sekamar di Hotel Bandung, Terduga Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Punya Hubungan Gelap dengan Korban
Rekaman CCTV Detik-detik korban dan tersangka masuk kamar hotel/ sumber: IST

Bagikan:

JAKARTA - Ahmad Arif Ridwan Nuwloh, terduga pelaku pembunuhan wanita di dalam koper disebut memiliki hubungan asmara korban ,Rini Mariany (50). Padahal korban saat itu memiliki suami dan pelaku memili calon istri yang akan dinikahinya dalam waktu dekat ini.

Diketahui, Rini Mariany ditemukan tewas, jasadnya dimasukkan ke dalam koper dan ditemukan di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis, 25 April.

Menurut keterangan kepolisian, sebelum ditemukan tewas, korban sempat bertemu pelaku di hotel kawasan Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 24 April.

“Sudah ada hubungan. (Padahal pelaku) sudah nikah. Dia sudah akad nikah dilaksanakan di bulan Maret, sekitar tanggal 17 Maret. Sudah ijab kabul,” kata Kapolsek Cikarang Barat, Kompol Gurnald saat dikonfirmasi, Kamis, 2 Mei.

Lebih lanjut, kata Gurnald, pelaku dan korban merupakan rekan kerja di perusahaan yang sama. Sehingga mereka memiliki kedekatan.

“Dia (pelaku) sudah ada relasi dengan korban,” ungkapnya.

Kepolisian menurut pengakuan terduga pelaku, keduanya sempat berhubungan layaknya suami istri di Hotel Kawasan Bandung, Jawa Barat, 24 April, lalu.

“Kalau dari pengakuannya, dia berhubungan badan. (Baru dibunuh),” ucapnya.

Motif Ekonomi

Polisi menyebut ada motif ekonomi dibalik kasus pembunuhan Rini Mariany. Sebab, terduga pelaku diketahui mencuri uang puluhan juta dan akan melangsungkan resepsi pernikahan.

"Jadi kemungkinan ada motif di mana dia membutuhkan uang juga untuk membayar uang resepsi," ujar Kapolsek Cikarang Barat, Kompol Gurnald Patiran kepada wartawan, Kamis, 2 Mei.

Dari hasil pemeriksaan, tersangka sudah melangsungkan prosesi akad pernikahan pada 17 Maret. Tetapi, Ahmad Arif Ridwan Nuwloh baru akan melaksanakan resepsi 5 Mei.

Sehingga, bila disimpulkan sementara, tersangka kemungkinan membunuh korban untuk menguasai uang peruhaaaan yang dibawanya.

"Jadi di sini ada masalah ekonomi," kata Gurnald.