Sempat Batal Pekan Lalu, PM Thailand Setelah Divaksin AstraZeneca: Baik-Baik Saja
PM Thailand Prayut Chan-O-Cha saat menerima suntikan vaksin AstraZeneca. (Twitter/@ThaiPBSWorld)

Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha menjadi orang pertama di Thailand, yang menerima vaksinasi COVID-19 dengan vaksin AstraZeneca pada Hari Selasa 16 Maret waktu setempat.

Vaksinasi ini dilakukan di tengah kabar penangguhan penggunaan vaksin AstraZeneca oleh sejumlah negara. Di Thailand, peluncuran penggunaannya pun sempat ditunda lantaran masalah keamanan. 

Sedianya, Prayuth dan anggota kabinet lainnya dijadwalkan untuk menerima vaksin COVID-19 pada Hari Jumat pekan lalu. Thailand kemudian menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca, setelah ada laporan pemberian vaksin menyebabkan pembekuan darah, mendorong sejumlah negara Eropa untuk berhenti sejenak.

"Hari ini saya meningkatkan kepercayaan diri bagi masyarakat umum," kata Prayuth kepada wartawan di Government House, sebelum dia menerima vaksin di lengan kirinya, melansir Reuters.

"Saya baik-baik saja setelah disuntik," ujar pria yang akan berusia 67 tahun ini setelah menerima vaksin AstraZeneca.

Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul mengatakan pada Hari Senin kemarin, peluncuran akan dilanjutkan setelah banyak negara mengatakan tidak ada masalah pembekuan darah dengan vaksin tersebut.

Perdana Menteri Prayut dan kabinetnya disuntik dengan sebagian dari 117.300 dosis vaksin AstraZeneca impor, yang diterima Thailand untuk penggunaan darurat awal bulan ini.

Untuk diketahui, Thailand sudah meluncurkan kampanye vaksinasi bulan lalu, dengan vaksin Sinovac buatan China. Petugas kesehatan adalah yang pertama menerima suntikan pada 28 Februari.

Tetapi, strategi vaksinasi negara secara keseluruhan sangat bergantung pada pembuatan vaksin AstraZeneca di dalam negeri. Vaksin AstraZeneca akan diproduksi oleh perusahaan milik raja negara, dengan 61 juta dosis dicadangkan untuk populasi negara.

Vaksin AstraZeneca yang diproduksi di Thailand diperkirakan tidak akan tersedia hingga setidaknya Juni, ketika Thailand berencana untuk memulai kampanye vaksinasi massal.

Thailand diketahui telah mengimpor sejumlah dosis vaksin COVID-19 lansiran AstraZeneca, selain 200 ribu vaksin Sinovac China untuk medis dan kelompok berisiko tinggi. Rencananya, 800 ribu dosis vaksin Sinovac akan tiba di Thailand pada 20 Maret mendatang.