Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyebut Pemprov DKI telah meminta kenaikan kuota gas LPG 3 kilogram kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengantisipasi kelangkaan stok di Jakarta.

Sebagaimana diketahui, kuota gas LPG subsidi untuk Jakarta tahun ini sebesar 407.555 metric ton. Angka ini lebih rendah 5 persen dari realisasi penyaluran LPG di 2024 sebesar 414.134 metric ton.

Sehingga, untuk tahun ini, Pemprov DKI meminta penambahan kuota gas LPG dengan jumlah yang setara penyaluran tahun 2024.

"Kami dari pemerintah provinsi sudah mengajukan kebutuhan untuk LPG 3 kg pada tahun 2025 ini. Kami patokannya adalah kebutuhan pada tahun 2024. Yang (sebelumnya) disetujui oleh Dirjen Migas itu tidak seperti yang kami ajukan," kata Teguh usai meninjau pangkalan gas LPG di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat, 7 Februari.

Selain itu, salah satu penyebab sulitnya warga mencari gas 3 kg adalah harga eceran tertinggi (HET) di Jakarta yang masih lebih rendah di daerah penyangga.

Saat ini, HET gas 3 kg di Jakarta masih sebesar Rp16.000 berdasarkan penetapan peraturan gubernur tahun 2015. Sementara, beberapa daerah penyangga telah menetapkan HET sebesar Rp19.000.

Hal ini menyebabkan banyak warga di daerah penyangga yang mencari gas LPG ke Jakarta. Oleh sebab itu, Teguh akan mengusulkan kenaikan HET gas 3 ke Jakarta kepada pemerintah pusat.

"Kalau di Kramat Jati yang barusan kita lihat HET-nya Rp16.000 dijual Rp16.000 juga, tetapi kami pantau di beberapa wilayah memang ada yang jual sampai Rp19.000," jelasnya.

Teguh menilai, kekhawatiran warga terhadap kelangkaan gas LPG 3 kg akhir-akhir ini menimbulkan fenomena panic buying. Hal itu membuat stok gas di pangkalan menjadi berkurang.

"Memang sempat terjadi antrian pada Senin dan Selasa kemarin, namun tidak banyak. Penyebabnya karena khawatiran warga sehingga membeli lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan sehari-hari," ungkap Teguh.

Sehingga, dengan permintaan penambahan kuota gas LPG dan kenaikan HET di Jakarta, Teguh optimis stok gas 3 kg di Jakarta tetap aman jelang bulan Ramadan hingga Idulfitri tahun ini.

"Juga selalu kami pantau menjelang puasa Ramadan, dan Idulfitri, kami, tim pengendali inflasi daerah juga melakukan stok bukan hanya masalah LPG 3 kg tapi juga untuk bahan-nahan sembako lainnya. Tidak berhenti kami pantau," imbuhnya.