Bagikan:

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto merespons gerakan tagar Indonesia Gelap yang baru-baru ini ramai di media sosial X.

Ini adalah gerakan sebagai bentuk protes yang dipelopori oleh mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia sebagai respons terhadap berbagai kebijakan kontroversial yang dikeluarkan pemerintah. 

Prabowo heran mengapa ada istilah pesimis yang diramaikan oleh mayoritas generasi muda Indonesia. Padahal kata dia, menurut prediksi pada 2050 mendatang, Indonesia akan menjadi negara keempat sebagai negara dengan ekonomi terbesar dunia. 

"Yang melihat Indonesia Gelap itu siapa? Saudara-saudara, beberapa hari yang lalu ya, ada suatu prediksi ekonomi dan statistik. Mereka mengatakan kita ini, nomor 1 akan jadi Tiongkok menyalip Amerika. Nomor 2 adalah Amerika, nomor 3 India, ini China akan nomor 1, di tahun 2050, India nomer 3, Indonesia nomor 4, 2050, 25 tahun akan datang ya? Insyaallah saya umurnya 98," ujar Prabowo dalam pidatonya di Kongres VI Partai Demokrat, Selasa, 25 Februari. 

Bahkan 25 tahun mendatang, kata Prabowo, posisi Indonesia berada di atas negara-negara maju Asia dan Eropa. Karenanya Prabowo mempertanyakan mengapa ada pihak yang melihat bahwa Indonesia akan gelap di masa depan. 

"Saudara-saudara sekalian, (Indonesia) di atas Jepang, di atas Inggris, di atas Perancis, kok Indonesia gelap?," katanya. 

Ketua Umum Gerindra itu pun meminta kepada rakyat Indonesia untuk melihat kinerja pemerintahan saat ini. Ia optimis Indonesia akan menjadi negara yang makmur sejahtera. 

"Kita selesaikan dulu berapa tahun, rakyat kuat, rakyat sejahtera dan saya katakan Indonesia akan berhasil menjadi negara makmur. Dan yang akan nikmati adalah kalian-kalian, saudara-saudara yang muda-muda," pungkas Prabowo. 

Untuk diketahui, Indonesia pernah diramal masuk daftar negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada 2050. Ramalan tersebut merupakan proyeksi dari Perusahaan bank investasi dan jasa keuangan multinasional asal Amerika, Goldman Sachs yang terbit pada 6 Desember 2022 lalu.

Goldman Sachs menyebut, Indonesia diprediksi masuk pada urutan keempat di bawah China, Amerika Serikat (AS) dan India. Sementara di urutan kelima atau di bawah Indonesia adalah Jerman.

"Pada tahun 2050, proyeksi kami lima ekonomi terbesar dunia adalah China, Amerika Serikat, India, Indonesia, dan Jerman," tulis Goldman Sachs Economic Research, beberapa waktu lalu. 

Hanya saja, laporan tersebut tidak merinci mengapa Indonesia bisa masuk sebagai negara ekonomi terbesar dunia di 2050. Goldman Sachs menyebut, pertumbuhan ekonomi dunia akan bergeser ke arah Asia dan kondisi itu akan bertahan hingga 2075.

"PDB akan bergeser (bahkan) lebih ke arah Asia selama 30 tahun ke depan," sebut laporan Goldman Sachs.