Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV), To Lam di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 11 Maret.

Ada sejumlah hal yang dibahas Puan dengan salah satu tokoh politik besar di Vietnam itu, termasuk bagaimana hubungan Indonesia-Vietnam dapat terjalin berkat kedekatan founding fathers kedua negara.

Pertemuan bilateral ini dilakukan dalam rangkaian kunjungan kenegaraan To Lam di Indonesia. Saat tiba di Gedung Nusantara, To Lam pun langsung menandatangani piagam kehadiran di DPR. 

To Lam datang didampingi oleh sejumlah tokoh Vietnam di antaranya Anggota Politbiro sekaligus Sekretaris Komite Partai Kota Ho Chi Minh, Nguyen Van Nen. Kemudian juga Anggota Komite Sentral sekaligus anggota pemerintahan Vietnam seperti Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Bui Thanh Son, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nguyen Hong Dien, Menteri Keuangan Nguyen Van Thang, Wakil Menteri Luar Negeri Nguyen Manh Cuong, Wakil Ketua Majelis Nasional Vietnam Nguyen Duc Hi, serta Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Vietnam untuk Indonesia, Ta Van Thong.

“Atas nama DPR RI, saya sampaikan selamat datang kepada Yang Mulia bapak To Lam, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, ke Kompleks Gedung Parlemen di Jakarta,” ujar Puan saat menyambut To Lam di DPR.

To Lam sendiri sebelumnya menjabat sebagai Presiden Vietnam namun meninggalkan posisi tersebut setelah terpilih sebagai Sekjen PKV pada Agustus 2024 lalu menggantikan Nguyen Phu Trong yang wafat. Kini Presiden Vietnam dijabat oleh Cuong Luong.

Dalam pertemuan itu, To Lam menyinggung soal hubungan baik Indonesia dan Vietnam yang sudah terjalin lama, sejak era Presiden pertama Indonesia Sukarno dan Presiden terdahulu Vietnam yang juga merupakan pendiri Partai Komunis Vietnam, Ho Chi Minh.

“Beliau menyampaikan bahwa hubungan ini sudah berjalan dimulai dengan satu modal yang sangat baik yaitu hubungan baik antara dua founding father, yaitu Presiden Sukarno dengan Presiden Ho Chi Minh, yang sama-sama founding father dari kedua negara,” terang Puan saat konferensi pers usai pertemuan.

“Hubungan erat antar pendiri negara di masa lalu tersebut dapat menjadi modal bagi pengembangan hubungan bilateral di masa depan,” sambung cucu Sukarno itu.

Oleh karenanya, Puan menyebut DPR bersepakat untuk sama-sama mempererat dan meningkatkan hubungan di kedua negara. Ia menegaskan DPR siap bekerja sama dengan pemerintah Vietnam, dan National Assembly yang merupakan parlemen Vietnam.

“Untuk sama-sama meningkatkan hubungan ekonomi, perdagangan, people to people contact ataupun hubungan dengan masyarakat, dan tentu saja hubungan di antara kedua parlemen,” ungkap Puan.

Puan berharap kehadiran To Lam ini dapat semakin meningkatkan hubungan Indonesia-Vietnam, termasuk hubungan antara partai politik kedua negara.

“Saya juga membuka pintu bahwa di DPR ada 8 partai politik yang tentu saja siap bekerja sama dengan partai yang ada di Vietnam,” tuturnya.

Untuk diketahui, Partai Komunis Vietnam merupakan partai politik pendiri dan penguasa Republik Sosialis Vietnam. Partai ini sepenuhnya menguasai pemerintahan Vietnam serta mengendalikan negara dan militer negara tersebut secara terpusat.

Kunjungan kenegaraan To Lam ke Indonesia menandai 70 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Vietnam di mana pertemuan bilateral kedua negara membahas penguatan kerja sama di berbagai bidang strategis. To Lam juga telah diterima Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, pada Senin, 10 Maret, kemarin.

“Saya berharap 70 tahun mendatang hubungan kedua negara akan terus berkembang pesat, dapat bersinergi, dan saling melengkapi,” ungkap Puan.

Lebih lanjut, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini menyinggung soal kesamaan Indonesia dan Vietnam yang ingin menjadi negara maju di usia ke-100 tahun. Puan mengatakan Indonesia memiliki visi untuk mewujudkan ‘Indonesia emas’ di tahun 2045, sementara Vietnam juga memiliki tujuan menjadi negara maju tahun 2045, yang merupakan momen 100 tahun setelah kemerdekaan.

“Karenanya mari kita bekerja untuk tumbuh bersama dan mencapai tujuan mulia ini,” sebutnya.

Puan juga menyatakan memberikan dukungan atas kesepakatan Indonesia – Vietnam Comprehensive Strategic Partnership (CSP) yang baru disetujui kemarin. Kesepakatan ini satu dari tiga kerja sama antara Indonesia dan Vietnam yang dihasilkan saat pertemuan Presiden Prabowo dengan To Lam.

“Diharapkan kesepakatan ini akan berisi berbagai kerja sama kongkret yang bermanfaat bagi rakyat kedua negara,” kata Puan.

“Beliau (To Lam) menyampaikan sudah banyak hal yang dilakukan di kedua pemerintahan, dan Vietnam siap bekerja sama dengan pemerintah Indonesia di bawah Bapak Presiden Prabowo,” pungkasnya.