Bagikan:

JAKARTA - Pemerintahan Presiden ke-46 Amerika Serikat Joe Biden harus disalahkan atas fakta hubungan AS-Rusia telah memburuk dengan sangat buruk, kata Presiden AS Donald Trump.

"Joe Biden yang 'bengkok' membuat kita benar-benar 'berantakan' dengan Rusia, tapi saya akan mengeluarkan kita," tulisnya di jejaring sosial Truth Social, dilansir dari TASS 14 Maret.

"Jutaan orang tewas sia-sia, tidak akan pernah terlihat lagi dan akan ada lebih banyak lagi yang akan menyusul jika kita tidak menyelesaikan Gencatan Senjata dan Perjanjian Akhir dengan Rusia dan menandatanganinya," ujar Presiden Trump.

Diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan operasi militer khusus ke wilayah Ukraina dengan tujuan untuk demiliterisasi dan denazifikasi pada 24 Februari 2022.

Diplomasi gerak cepat yang bermula dari panggilan telepon Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bulan lalu, membawa angin sejuk di tengah ketegangan hubungan kedua negara.

Setelahnya, kedua negara menggelar dua putaran pertemuan delegasi tingkat tinggi, pertama di Riyadh, Arab Saudi pada 18 Februari, kedua pertemuan di Istanbul, Turki pada 27 Februari.

"Kita semua melihat betapa cepatnya dunia berubah, situasi di dunia. Dalam hal ini, saya ingin mencatat bahwa kontak pertama dengan pemerintahan AS yang baru menginspirasi harapan tertentu," kata Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan Dinas Keamanan Federal akhir bulan lalu.

"Ada dedikasi bersama untuk bekerja memulihkan hubungan antarnegara dan secara bertahap menyelesaikan sejumlah besar masalah sistemik dan strategis yang terakumulasi dalam arsitektur global," lanjutnya.

Selasa lalu, Amerika Serikat dan Ukraina menyepakati rencana gencatan senjata penuh selama 30 hari, dalam pertemuan di Jeddah, Arab Saudi.

AS akan mengomunikasikan hasil pertemuan di Jeddah dengan Rusia. Ukraina sendiri mengharapkan jaminan keamanan dan keterlibatan Eropa dalam setiap upaya perdamaian.

Pada tanggal 13 Maret, Presiden Putin menanggapi pertanyaan media dengan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Trump atas keterlibatannya dalam negosiasi perdamaian dan mendukung gagasan gencatan senjata.

Namun, Presiden Putin mengajukan beberapa pertanyaan kritis mengenai status personil militer Ukraina yang telah menginvasi Wilayah Kursk, mekanisme pemantauan gencatan senjata dan potensi tindakan Ukraina selama periode ini.

Ia menyatakan Moskow terbuka terhadap proposal-proposal untuk mengakhiri permusuhan di Ukraina, asalkan proposal-proposal tersebut membuka jalan bagi perdamaian jangka panjang dan mengatasi akar penyebab krisis.