JAKARTA – Sedikitnya 200 orang tewas dalam kecelakaan lalu lintas selama periode libur Tahun Baru tradisional Thailand, Songkran, yang berlangsung dari 11 hingga 16 April.
“Sebanyak 200 orang kehilangan nyawa dalam kecelakaan lalu lintas selama perayaan Songkran. Total ada 1.377 kecelakaan yang menyebabkan 200 kematian dan 1.362 korban luka,” ujar Wakil Menteri Dalam Negeri Thailand, Kachorn Srichavanothai, dikutip dari ANTARA, Jumat, 18 April.
Meski jumlah korban tergolong tinggi, angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada periode yang sama tahun lalu, tercatat 1.811 kecelakaan yang menewaskan 243 orang dan melukai 1.837 lainnya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kecelakaan yang melibatkan sepeda motor mendominasi, mencapai 83,32 persen dari total insiden. Menurut Kachorn, dua faktor utama penyebab kecelakaan adalah mengemudi dalam keadaan mabuk dan melaju dengan kecepatan tinggi.
Thailand dikenal memiliki dua periode yang disebut sebagai “pekan berbahaya” dalam setahun, yakni saat libur Tahun Baru Internasional (akhir Desember–awal Januari) dan perayaan Songkran pada April. Kedua periode tersebut selalu diwarnai lonjakan kecelakaan lalu lintas akibat mobilitas warga yang sangat tinggi.
BACA JUGA:
Tradisi mudik massal dari Bangkok ke berbagai provinsi menjadi faktor pemicu tingginya volume kendaraan di jalan raya. Jalanan yang lebar dan padat kendaraan turut berkontribusi terhadap meningkatnya risiko kecelakaan.
Pemerintah Thailand telah berupaya menekan angka kecelakaan dengan memperketat pengawasan lalu lintas dan menggelar kampanye keselamatan, namun tantangan besar masih terus dihadapi, terutama dalam mengatasi perilaku berkendara berisiko tinggi di masyarakat.