Pakar Gizi: Jangan Salah Pilih Menu Saat Idulfitri, Efeknya ke Penurunan Imun Tubuh
Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia Hardinsyah saat memberikan pernyataan dalam acara Webinar Series (Foto: ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penurunan kekebalan tubuh atau imun akibat salah mengonsumsi menu makanan favorit saat Idulfitri. 

"Selalu bijak memilih dan mengonsumsi makanan dan minuman. Berbagai kajian menunjukkan bahwa kegemukan, kelebihan konsumsi gula, garam (natrium) dan lemak, stres kronik dan kurang tidur meningkatkan risiko gangguan imunitas (kekebalan tubuh) dan gangguan kesehatan," kata Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia Hardinsyah dalam acara Webinar Series dilansir Antara, Rabu, 12 Mei. 

Hardinsyah mengingatkan masyarakat agar membatasi asupan gula, garam dan lemak atau membatasi makanan dan minuman yang manis, asin dan berminyak.

Selain itu upaya untuk mempertahankan berat badan normal dapat dilakukan dengan meningkatkan asupan serat pangan, sesuai anjuran gizi seimbang oleh Kementerian Kesehatan.

Penerapan protokol kesehatan, kata Hardinsyah, perlu disertai dengan upaya untuk meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh dengan menerapkan prinsip gizi seimbang.

Prinsip Gizi Seimbang ini meliputi hidup aktif, bergerak dan berolahraga, menjaga berat badan normal, mengonsumsi makanan yang aman, perilaku hidup bersih dan sehat.

Hardinsyah menambahkan Indonesia masih menghadapi pandemi COVID-19. Berbagai upaya pemerintah, masyarakat dan komponen bangsa telah berhasil menurunkan laju penambahan kasus baru COVID-19 pada Februari-Maret 2021 dibanding bulan-bulan sebelumnya.

"Kejadian libur akhir tahun 2020 serta kejadian ledakan kasus baru COVID-19 di berbagai negara termasuk di India bulan lalu seharusnya menjadi pembelajaran penting bagi kita semua," katanya.

Oleh karena itu Pergizi Pangan mengimbau masyarakat untuk menyikapi dengan baik dan mematuhi peraturan pemerintah pusat dan daerah dalam pencegahan COVID-19, termasuk pada masa Lebaran 2021. "Perlu diperhatikan protokol kesehatan terkait kegiatan mudik, lebaran keluarga dan wisata," katanya.