MEDAN – Sebanyak 10 juta pekerja ditargetkan oleh Kementerian Perdagangan dapat mengikuti program vaksinasi Gotong Royong melalui perusahaan tempatnya mereka bekerja.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan jika jumlah itu diharapkan dapat tercapai melalui beberapa tahapan vaksinasi.
BACA JUGA:
“Kami mendorong para pengusaha untuk bahu-membahu bersama pemerintah dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 melalui program vaksinasi Gotong Royong kepada para karyawan atau buruhnya,” paparnya, dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 18 Mei.
Kesuksesan Vaksin adalah Kunci Keberhasilan Pemulihan Ekonomi
Menurut Mendag, kesuksesan program vaksinasi merupakan kunci keberhasilan pemulihan ekonomi.
“Melalui vaksinasi pada sektor usaha maupun industri akan membawa kepercayaan tersendiri bagi terciptanya kegiatan produksi yang maksimal,” tuturnya.
Perlu diketahui, Mendag M. Lutfi memberikan pernyataan tersebut di salah satu perusahaan swasta di kawasan industri Jababeka, Bekasi sekaligus mendampingi Presiden Joko Widodo pada kesempatan yang sama.
Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengatakan program vaksinasi Gotong Royong tersebut bernilai Rp1 juta untuk dua kali dosis penyuntikan yang dibebankan kepada pemilik usaha.
Rosan menyebut bahwa 78 persen pengusaha sanggup untuk memenuhi vaksinasi bagi para pekerja. “Masih oke, kita sudah survei tidak memberatkan,” katanya.
Rosan kemudian memberikan sinyal positif lain dengan mengungkapkan jika kalangan pelaku usaha dapat memperoleh harga yang lebih murah menjadi Rp750.000 apabila pihak perusahaan memiliki fasilitas kesehatan sendiri, seperti rumah sakit lengkap dengan dokter dan tenaga medis.
“Jika punya fasilitas kesehatan sendiri bisa lebih murah, tetapi harus benar-besar memenuhi persyaratan dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan),” jelasnya.
Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: 10 Juta Pekerja Dibidik Ikut Vaksinasi Gotong Royong, Mendag Lutfi Minta Pengusaha Peduli Buruh.
Selain Vaksinasi Gotong Royong, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!