Novel Baswedan Bilang Korupsi Bansos Capai Rp100 Triliun, KPK Harus Membuktikan
Dokumentasi - Novel Baswedan (Rizki Adytia Pramana/VOI)

Bagikan:

MEDAN – Isu soal dugaan korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos) COVID-19 senilai Rp100 triliun mendapatkan perhatian masyarakat, terlebih yang memulainya adalah penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Menurut Novel, hal tersebut didasari jika kasus korupsi bansos tidak hanya terjadi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya saja. Namun kasus serupa juga terjadi di seluruh daerah di Indonesia dengan pola yang sama sehingga perlu penyelidikan lebih lanjut.

Novel Baswedan: Ini Korupsi Terbesar yang Saya Pernah Perhatikan

“Ini kasus yang mesti diteliti lebih jauh. Kasus ini nilainya puluhan triliun. Bahkan saya rasa seratus triliun nilai proyeknya dan ini korupsi terbesar yang saya pernah perhatikan,” kata Novel.

Novel juga menyayangkan bahwa Kasatgas penyidik kasus bansos Andre Dedy Nainggolan merupakan salah satu pegawai KPK yang saat ini sedang dinonaktifkan berkenaan dengan hasil TWK.

Menurut Novel, Andre merupakan orang yang berperan dalam menyeret mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara ke muka persidangan.

Sementara itu, anggota Fraksi PAN DPR RI Guspardi Gaus mengaku terperanjat dengan pernyataan dari Novel Baswedan. Meski hal tersebut masih belum dapat dipastikan dan perlu meneliti kasus ini lebih lanjut.

Gaus meminta Novel dapat membuktikan omongannya tentang dugaan korupsi bansos yang nilainya sangat luar biasa.

"Jika benar apa yang dilontarkan oleh Novel Baswedan itu merupakan sebuah tsunami besar bagi pemberantasan korupsi di Indonesia," papar Guspardi, Rabu, 19 Mei.

Politikus PAN tersebut juga menyayangkan Novel mengungkap ke publik sesuatu yang baru berupa dugaan ataupun asumsi. Sejatinya, kata dia, Novel Baswedan sebagai penyidik senior KPK harusnya bekerja dalam senyap.

Legislator asal Sumatera Barat itu mengatakan perlu pendalaman lebih lanjut informasi yang diberikan Novel dan menjadi tantangan pembuktian bagi lembaga anti rasuah.

"Jika memang terbukti dan memiliki indikasi yang kuat ada dugaan penyimpangan dana yang berkaitan dengan penanganan pandemi COVID-19, maka hal ini perlu diambil langkah lebih lanjut," katanya.

Terlebih lagi Novel sebagai salah satu penyidik senior KPK mengungkapkan adanya kesamaan pola-pola korupsi bansos di daerah dengan DKI Jakarta.

"Sehingga bisa jadi kecenderungan penyimpangan yang sama juga terjadi di seluruh daerah Indonesia. Patut diduga kasus ini melibatkan banyak pihak demi meraup keuntungan," papar anggota komisi II DPR RI tersebut.

Untuk itu, dia meminta aparat penegak hukum dan KPK harus segera turun tangan mendalami dan menindaklanjuti lebih jauh guna membuktikan dan mengungkap informasi yang disampaikan Novel Baswedan tentang dugaan korupsi dana bansos COVID-19 bisa menjadi terang benderang.

"Supaya kasus korupsi Bansos yang diduga melibatkan orang-orang tertentu menjadi tuntas. Ini tentunya merupakan salah satu upaya pengungkapan kasus skandal mega korupsi yang paling masif dan akan melibatkan banyak pejabat di daerah dan harus segera diungkap," kata anggota Baleg DPR RI tersebut.

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Bisakah KPK Buktikan Ucapan Novel Baswedan soal Korupsi Bansos Capai Rp100 Triliun?.

Selain tanggapan dari temuan Novel Baswedan soal korupsi bansos, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!