Pangdam Jaya Jadi Pangkostrad, Ini Mutasi-Rotasi Perwira Tinggi TNI
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto/DOK Puspen TNI

Bagikan:

JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memutasi dan merotasi perwira tinggi TNI. Tujuan mutasi-rotasi ini terkait optimalisasi pelaksanaan tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis.

Mutasi dan rotasi pati TNI diputuskan lewat surat keputusan Panglima TNI Nomor Kep/435/V/2021 tanggal 25 Mei tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.  Telah ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 80 perwira tinggi (Pati) TNI terdiri dari 46 pati TNI AD, 15 pati TNI AL dan 19 pati TNI AU.

46 Pati TNI AD di antaranya yaitu Letjen TNI Doni Monardo dari Ka BNPB menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun), Letjen TNI Ganip Warsito dari Kasum TNI menjadi Ka BNPB.

Kemudian Letjen TNI Eko Margiyono dari Pangkostrad menjadi Kasum TNI, Mayjen TNI Dudung Abdurachman dari Pangdam Jaya menjadi Pangkostrad.

Mutasi ini juga terkait Mayjen TNI Mulyo Aji dari Aspers Kasad menjadi Pangdam Jaya, Mayjen TNI Wawan Ruswandi. dari Danpussenkav Kodiklatad menjadi Aspers Kasad. 

Pangkostrad Baru

Dudung Abdurachman adalah perwira tinggi TNI Angkatan Darat. Ia sempat menjabat Gubernur Akmil. Karier TNI dudung dirintis dari Akabri Darat. Lulus Akabri tahun 1988, Dudung menerima pangkat letnan dua.

Sebelum menjabat sebagai Gubernur Akmil dan Pangdam Jaya, Dudung pernah menduduki posisi Waaster Kasad pada tahun 2017 hingga 2018.

Posisi Pangdam Jaya yang dijabat Dudung dilegitimasi dengan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/588/VII/2020 tertanggal 27 Juni 2020.

Dudung Abdurachman baru menduduki posisi Pangdam Jaya sejak pertengahan tahun 2020. Ia menggantikan Mayjen TNI Eko yang promosi menjadi Pangkostrad. Karier Dudung di TNI dirintis perlahan. Dudung lahir di tengah keluarga sederhana. Kondisi ekonomi keluarga, ditambah meninggalnya sang ayah membuat Dudung turun tangan membantu cari nafkah dengan mengantar kue dagangan sang ibunda.

"Setelah bapak enggak ada, ibu berjualan kue. Ibu berjualan kue, kerupuk masih mentah, terasi, saya harus nyari kayu bakar di sekitar dekat rumah. Karena kita masak pakai kayu bakar. Saya keliling di rumah-rumah jualan kue," kata Dudung, dikutip dari wawancaranya bersama Kompas TV, Jumat, 20 November.

Selain berkeliling di lingkungan rumah, Dudung juga mengantar kue-kue dagangan itu ke kantin Kodam 3 Siliwangi di Jalan Aceh, Kota Bandung, Jawa Barat. Pengalaman buruk bersinggungan dengan anggota TNI pernah Dudung alami di sana.