Menantu Jokowi Bobby Nasution Respons Perintah Presiden: Vaksinasi di Medan Meningkat, Isolasi COVID-19 Siap
Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Wakil Walkot Aulia Rachman saat mengikuti arahan Presiden Jokowi (DOK Instagram pribadi)

Bagikan:

JAKARTA - Wali Kota Medan Bobby Nasution merespons instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Vaksinasi di Kota Medan ditegaskan Bobby ditingkatkan, tempat isolasi pasien COVID-19 sudah disiapkan. 

"Sesuai instruksi Bapak Presiden Jokowi, pengadaan vaksin harus turut ditingkatkan. Instruksi ini saya dan Pak Wakil Wali Kota Aulia Rachman terima saat menghadiri pengarahan dari Bapak Presiden kepada seluruh kepala daerah, secara virtual. Semangat warga Kota Medan untuk melakukan vaksinasi juga meningkat, sehingga saat ini Pemko Medan sedang menambah stok vaksin dan sedang diproses,” kata Bobby Nasution, Senin, 19 Juli.

Bobby, menantu Jokowi ini menegaskan Pemko Medan telah menyiapkan lokasi isolasi mandiri serta rumah sakit darurat yang dapat dipakai apabila jumlah kasus yang terinfeksi meningkat. 

“Kami juga terus menjaga BOR Kota Medan agar tetap stabil. Kembali saya mengajak masyarakat Kota Medan untuk mematuhi protokol kesehatan dan menerapakan 5M dan 3T,” katanya. 

Sebelumnya, Pemko Medan, Sumatera Utara, menyiapkan bangunan bekas RSU Tembakau Deli menjadi tempat isolasi pasien COVID-19. Persiapan ini sebagai antisipasi apabila terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Medan.

"Salah satu opsi adalah RSU Tembakau Deli milik PTPN II untuk mengantisipasi lonjakan COVID-19 di Kota Medan. Dari 3T (testing, tracing, treatment) itu, salah satunya adalah treatment," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution saat meninjau lokasi RSU Tembakau Deli dikutip Antara, Sabtu, 17 Juli.

RSU Tembakau Deli milik PTPN II ini berada di Jalan Putri Hijau, Medan. RSU ini merupakan rumah sakit modern pertama di Pulau Sumatera pada zaman Hindia Belanda.

Rumah sakit ini dibangun pada Tahun 1885, sejalan dengan pengembangan Kota Medan sebagai pusat industri perkebunan.

Bobby Nasution menjelaskan nantinya bangunan bekas RSU Tembakau Deli itu tidak hanya untuk tempat isolasi, namun juga menjadi rumah sakit darurat untuk penanganan pasien COVID-19 dengan kondisi ringan hingga berat. 

Instruksi Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepala daerah bekerja keras di lapangan untuk memastikan penanganan COVID-19 berjalan optimal. Kepala daerah diminta mengecek kesiapan penanganan COVID-19 mulai dari rumah sakit hingga mendisiplinkan warga agar taat protokol kesehatan. 

“Beberapa tindakan di lapangan, pertama adalah tindakan lapangan untuk pencegahan.  Disiplinkan masyarkat mengikuti protokol kesehatan, memakai masker, jaga jarak, tidak berkerumun ini kunci. Masyarakat juga harus tahu cara mendeteksi dini tertular COVID, ke mana memperoleh obat, ke mana berkonsultasi,” ujar Jokowi dalam arahan kepada kepala daerah se-Indonesia secara virtual yang ditayangkan lewat Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 19 Juli.

Yang terpenting saat ini kata Jokowi adalah penyiapan tempat isolasi terutama untuk pasien COVID-19 bergejala ringan. Penyiapan ini diminta Jokowi minimal di tingkat kecamatan.

“Terutama untuk kawasan-kawasan padat  utamanya di kota-kota. Karena cek lapangan yang saya lakukan (ada tempat) 3 kali 3 (meter) dihuni 4 orang, ini percepatan penularan akan sangat masif kalau tidak disiapkan isolasi terpusat di kelurahan itu atau paling tidak di kecamatan,” sambung Jokowi.

Sementara pendisiplinan prokes juga diminta untuk diatur secara rinci terkait penerapan di pasar, mal, pabrik juga rumah ibadah. 

“Ketiga, rencanakan dan siapkan rumah sakit daerah termasuk rumah sakit cadangan dan rumah sakit darurat. Ini harus ada antisipasi terlebih dulu, paling tidak ada perencanaan. Bagaimana kalau rumah sakit penuh, jangan sudah penuh baru disiapkan akan terlambat,” tutur dia.

“Saya minta untuk rumah sakit cek betul, kontrol lapangan. Cek obatnya siap atau tidak untuk berapa hari, berapa minggu, berapa bulan, kontrol dan cek oksigen siap nggak (ketersediaan). Cek kapasitas BOR, karena masih banyak kapasitas RS bisa dinaikkan untuk (penanganan) COVID,” sambung Jokowi. 

Jokowi menyebut di sejumlah daerah, rumah sakit masih mematok angka 20-30 persen bed untuk pasien COVID-19 dari total kapasitas. 

“Ini bisa dinaikkan 40 (persen) atau seperti di DKI 50 (persen), yang dialokasikan kepada (pasien) COVID. Ini kepala daerah harus tahu kapasitas berapa, diberikan COVID berapa,” kata Jokowi.