Wapres Minta Gubernur Jatim Khofifah Tingkatkan Vaksinasi COVID-19
Wapres Ma'ruf Amin ( FOTO VIA ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dengan meningkatkan jumlah masyarakat yang mendapat dosis vaksin.

Saat memberikan pengarahan kepada seluruh Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 di Jawa Timur, Wapres meminta Khofifah menjelaskan kendala yang dihadapi dalam vaksinasi COVID-19.

"Dari sasaran vaksinasi sebesar 31,8 (juta orang), sampai sekarang kalau tidak salah baru mencapai 8,36 persen. Ini barangkali coba dikonfirmasi ini, apa betul? Apa hambatan yang masih dihadapi oleh Jatim?" kata Wapres Ma’ruf melalui konferensi video dari kediaman resmi wapres dikutip Antara, Rabu, 21 Juli.

Wapres mengatakan seluruh pemerintah daerah (pemda) harus saling berkoordinasi guna menyelesaikan berbagai kendala yang dialami dalam penanganan COVID-19.

"Kita ingin supaya hal-hal yang menjadi hambatan itu kita coba cari, supaya tidak ada lagi hambatan di lapangan, supaya bisa berjalan dengan baik, begitu Bu Gubernur," tambah Wapres.

Sementara itu, Khofifah mengatakan kendala vaksinasi COVID-19 di Jatim yakni terkait jumlah dosis yang belum mencukupi.

Jatim memang mendapatkan paling banyak dosis vaksin COVID-19 dari Pemerintah pusat, kata Khofifah. Namun, banyaknya dosis tersebut harus didistribusikan lagi ke setiap dinas kesehatan (dinkes) di kabupaten dan kota. Hal itu yang menyebabkan sasaran vaksinasi COVID-19 di Jatim masih jauh dari target.

"Jadi Pak Wapres, kalau dipotret dari stok (vaksin) yang di Jatim itu pasti jumlahnya besar. Tetapi jumlah yang besar itu, kalau kemudian sudah dikerucutkan, berapa banyak yang ada di dinkes masing-masing kabupaten dan kota?" kata Khofifah.

Karena itu, Khofifah mengatakan perlu ada sosialisasi lebih luas kepada seluruh jajaran pemkab dan pemkot agar stok vaksin yang sudah ada segera diberikan kepada masyarakat.

"Memang, izin Pak Wapres, perlu ada sosialisasi kembali sesuai arah Presiden bahwa jangan menunggu dosis kedua; (tetapi) habiskan, habiskan (stok dosis yang ada)," ujar Khofifah.