Sydney Catat Rekor Infeksi Harian COVID-19 Tertinggi Sejak Pandemi, Polisi Australia Ambil Tindakan Tegas
Ilustrasi mobilitas warga Sydney dibatasi hanya 5 kilometer dan wajib mengenakan masker. (Wikimedia Commons/Kgbo)

Bagikan:

JAKARTA - Jelang perpanjangan penguncian, kota terbesar di Australia, Sydney mencatat rekor infeksi harian COVID-19 sejak pandemi dimulai tahun lalu, di mana 239 kasus infeksi dilaporkan pada Kamis waktu setempat.

Kondisi ini memaksa pihak berwenang mengambil tindakan tegas, polisi akan menutup bisnis yang tidak mematuhi penguncian. Lebih Dua juta penduduk di delapan titik api penyebaran COVID-19 wajib mengenakan masker di luar ruangan dan hanya bisa bepergian sejauh 5 kilometer.

"Hanya dibutuhkan segelintir orang, atau sebagian kecil, untuk melakukan hal yang salah, menyebabkan kemunduran bagi kita semua. Kita tidak boleh mengalami kemunduran," kritik Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales Gladys Berejiklian kepada wartawan di Sydney, seperti mengutip Reuters Kamis 29 Juli.

Sebagian besar kasus baru yang didapat secara lokal terdeteksi di Sydney, dengan setidaknya 66 telah menghabiskan waktu di komunitas saat menular. Pihak berwenang menegaskan, penguncian Sydney tidak akan mereda sampai kasus di masyarakat mendekati nol.

Sejatinya, Sydney, rumah bagi seperlima dari 25 juta penduduk Australia, sedang bergulat dengan wabah terburuknya untuk tahun ini yang memaksa pihak berwenang padaHari Rabu untuk memperpanjang pembatasan penguncian selama satu bulan lagi, hingga 28 Agutus mendatang.

Lebih dari 2.800 kasus infeksi COVID-19 telah terdeteksi sejauh ini, dengan 182 orang dirawat di rumah sakit. Lima puluh empat berada dalam perawatan intensif, 22 di antaranya membutuhkan ventilasi. Dua kematian baru dicatat, menjadikan jumlah total kematian dalam wabah terbaru menjadi 13.

Dengan hanya sekitar 17 persen orang di atas 16 tahun yang divaksinasi penuh di negara bagian New South Wales, infeksi terus meningkat meskipun Greater Sydney dikunci sejak 26 Juni.

Penguncian yang diperpanjang di Greater Sydney terhadap sekitar 6 juta orang, diperkirakan akan berdampak kerugian terhadap ekonomi Australia senilai 2 triliun dolar Australia atau sekitar 1,50 triliun dolar Amerika Serikat, dengan banyak bisnis terpaksa ditutup, meningkatkan prospek negara yang mencatat resesi kedua dalam beberapa tahun.

Terpisah, Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengatakan, dia memperkirakan ekonomi nasional menyusut pada kuartal September, tetapi berharap Australia dapat menghindari resesi jika New South Wales dapat segera mengendalikan wabah.

"Sehubungan dengan kuartal Desember, itu sangat bergantung pada seberapa sukses New South Wales, ekonomi negara bagian terbesar kita, dalam mengatasi virus ini," kata Frydenberg kepada Australian Broadcasting Corp.

Melansir Worldometers Kamis ini, Negeri Kangguru total mencatat 33.726 kasus infeksi dengan 923 angka kematian, serta 29.926 pasien dinyatakan sembuh total sejak pandemi tahun lalu.