PM Jepang: Tidak ada Hubungan antara Olimpiade Tokyo dengan Lonjakan Infeksi COVID-19
Ilustrasi PM Jepang Yoshihide Suga. (Wikimedia Commons/首相官邸ホームページ)

Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dalam keterangannya Hari Jumat waktu setempat mengatakan, tidak ada hubungan antara penyelenggaraan Olimpiade Tokyo yang sedang berlangsung, dengan lonjakan kasus infeksi COVID-19 yang mencatat rekor tertinggi di Tokyo.

Sebaliknya, PM Suga menyebut sejumlah langkah protokol dan antisipasi sudah diambil oleh penyelenggara Olimpiade Tokyo, untuk mencegah penyebaran infeksi terkait dengan atlet, pelatih, hingga staf pendukung.

Lebih jauh PM Suga menerangkan, langkah-langkah itu termasuk jumlah orang yang tiba di Jepang untuk Olimpiade dan Paralimpiade telah dikurangi menjadi sekitar sepertiga dari 180.000 yang semula diperkirakan, dengan kontrol perbatasan di bandara mencegah mereka melakukan kontak dengan publik.

"Kami menerapkan langkah-langkah ini secara menyeluruh, jadi saya tidak percaya (Olimpiade) adalah penyebab" peningkatan tajam dalam infeksi," katanya pada konferensi pers setelah memutuskan untuk memperluas keadaan darurat COVID-19 saat ini di luar Tokyo, seperti mengutip Kyodo News Jumat 30 Juli.

Varian Delta yang sangat menular, telah mendorong kasus COVID-19 harian ke rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir di Tokyo dan beberapa bagian lain negara itu. Pada Hari Kamis, penghitungan kasus harian nasional mencapai 10.000 untuk pertama kalinya, dengan Tokyo melaporkan 3.865 infeksi baru, mencapai rekor untuk hari ketiga berturut-turut.

Dalam kesempatan tersebut, PM Suga mengulangi seruannya kepada publik Jepang untuk tinggal di rumah selama liburan musim panas serta menonton Olimpiade di TV, beberapa jam setelah Pemerintah Metropolitan Tokyo mengatakan jumlah harian infeksi hari Jumat mencapai 3.300 kasus.

Sementara, panitia penyelenggara Olimpiade pada hari Jumat melaporkan 27 kasus infeksi terkait dengan pesta olahraga multicabang empat tahunan tersebut, jumlah harian tertinggi sejak mulai menghitung infeksi pada awal bulan ini.

Dengan penambahan ini, total kumulatif menjadi 220, terdiri dari 18 warga Jepang dan sembilan dari luar negeri, termasuk tiga atlet. Dari total harian, dua atlet dan pejabat terkait pertandingan tinggal di perkampungan atlet Olimpiade Tokyo 2020.

Salah satu atlet yang terinfeksi ada di tim atletik Amerika Serikat, kata panitia penyelenggara. Pelompat galah Sam Kendricks, juara dunia dua kali, pada Hari Kamis menarik diri dari pertandingan setelah dinyatakan positif COVID-19.

Selain tiga atlet tersebut, yang terkonfirmasi positif COVID-19 adalah 15 kontraktor, empat ofisial terkait pertandingan, empat relawan dan satu awak media, menurut panitia penyelenggara. Jumlah panitia tersebut belum termasuk yang diumumkan oleh pemerintah pusat dan daerah di Jepang.