Aksi Dinar Candy Berbikini, Penuhi Unsur Pornoaksi dan Penyelidikan Polisi
Tangkap Layar unggahan video dinar candy

Bagikan:

JAKARTA - Artis Dinar Candy menarik banyak perhatian dengan aksinya yang berbikini di jalan sebagai bentuk protes atas diperpanjangnya masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 9 Agustus mendatang.

Dinar Candy mengunggah aksi berbikini di akun Instagram pribadinya. Terlihat dirinya menggunakan bikini berwarna merah. 

Dinar Candy memegang sebuah papan bertuliskan "Saya stres karena PPKM diperpanjang"

Dinar juga menyebut bahwa aksinya berbikini adalah bentuk kekecewaannya. Ia juga meminta agar masyarakat tidak meniru aksinya berbikini.

"Jangan tiru adegan ini, aku setres lagi cari pelampiasan," tulis Dinar Candy di akun @dinar_candy dikutip VOI, Rabu, 4 Agustus. Belakangan video tersebut tidak ditemukan di akun Dinar Candy.

Aksi itupun menuai berbagai respons. Salah satunya dari mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. 

Melalui akun Twitternya @FerdinandHaean3, dia menilai aksi Dinar Candy sebagai pornoaksi. Bahkan, meminta Polri untuk mengangani persoalan tersebut.

"Pak Polisi @DivHumas_Polri @CCICPolri pelaku ini memenuhi unsur pelanggaran UU Pornoaksi..!!," cuit Ferdinand

Pakar Hukum Pidana Universitas Al Azhar, Suparji Ahmad yang dimintai pendapat perihal itupun sepakat jika aksi Dinar Candy memenuhi unsur pornoaksi. Tindaknya itu melanggar Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi.

"Aksi Dinar Candy yang berbikini di trotoar jalan untuk menolak PPKM level 4 diperpanjang disebut bernuansa pornografi dan pornoaksi," ungkap Suparji.

"Apa yang dilakukan Dinar Candy dinilai sudah masuk unsur tersebut karena dilakukan di tempat umum," sambungnya.

Selain itu, Suparji juga menyebut dalam aturan yang ada, Dinar Candy bisa terancam hukuman pidana penjara selama 10 tahun. Sanski itu tercantum pada Pasal 36 tentang eksploitasi seksual di muka umum.

"Pasal 36 mengatur soal hukuman bagi mereka yang melakukan eksploitasi seksual di muka umum. Mereka yang melanggar bisa terancam pidana 10 tahun penjara," kata dia

Ada pun isi Pasal 36 berbunyi;

Setiap orang yang mempertontonkan diri atau orang lain dalam pertunjukan atau di muka umum yang menggambarkan ketelanjangan, eksploitasi seksual, persenggamaan, atau yang bermuatan pornografi lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

Polisi Telusuri Video

Di sisi lain, polisi mulai menyelidiki soal video tersebut. Kabag Ops Polres Jakarta Selatan AKBP Ruslan Idris menyebut, pihaknya sedang menelusuri lokasi yang dijadikan tempat Dinar Candy melakukan aksi diduga pornoaksi tersebut.

"Saya lihat di komentarnya, itu ada yang bilang di pertigaan Lebak Bulus katanya. Tapi saya konfirmasi dengan teman-teman enggak ada yang tahu di situ," ucap Ruslan.

Selain itu, pihaknya juga sudah meminta keterangan dari beberapa rekan Dinar Candy. Sejauh ini, lokasi aksi itu disebut di kawasan Bali.

"Informasi dari temannya ini di Bali beberapa hari lalu," kata Ruslan.