MEDAN - Anggota DPD Fachrul Razi mengecam pelaku mang melecehkan atlet angkat besi Nurul Akmal, lewat penghinaan body shaming saat tiba di Indonesia usai bertanding di Olimpiade Tokyo.
"Tindakan Body Shaming tidak dapat kita biarkan apalagi korban adalah atlet yang sedang mengharumkan bangsa dikancah olahraga sekelas Olimpiade. Pelaku harus diproses agar menjadi efek jera," ujar Fachrul kepada wartawan, Kamis, 5 Agustus.
BACA JUGA:
Pelaku ‘Body Shaming’ Terancam Hukuman Pidana
Senator asal Aceh itu mengingatkan, agar semua orang berhati-hati mengomentari bentuk tubuh seseorang, termasuk di media sosial.
"Jika orang itu sakit hati, kamu bisa dilaporkan ke polisi dan terancam kurungan penjara maupun denda sesuai undang-undang body shaming," tegasnya.
Diketahui, perbuatan body shaming atau penghinaan fisik di media sosial maupun ruang publik dapat dilaporkan ke kepolisian dan dijerat dengan Pasal 27 ayat 3 Juncto Pasal 45 ayat 3 UU ITE tentang pencemaran nama baik/penghinaan (delik aduan) serta Pasal 315 KUHP tentang penghinaan ringan.
Dalam Pasal 27 ayat 3 UU ITE berbunyi “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik dengan ancaman pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 750 juta”.
Sedangkan, berdasarkan Pasal 315 KUHP berbunyi “Tiap-tiap penghinaan dengan sengaja yang tidak bersifat pencemaran atau pencemaran tertulis yang dilakukan terhadap seseorang, baik di muka umum dengan lisan atau tulisan, maupun di muka orang itu sendiri dengan lisan atau perbuatan, atau dengan surat yang dikirimkan atau diterimakan kepadanya, diancam karena penghinaan ringan dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah”.
"Body shaming adlah salah satu bentuk perundungan (bullying) yang dilakukan seseorang dengan mengkritik penampilan fisik orang lain," kata Fachrul.
Diketahui, atlet angkat besi Indonesia Nurul Akmal, mendapat perlakukan kurang menyenangkan setibanya di Tanah Air. Ia menjadi korban body shaming.
Dalam siaran langsung Instagram @timindonesiaofficial, Nurul yang menjadi atlet ketiga yang muncul dalam sesi penyambutan dan mengambil karangan bunga, mendapat celetukan yang kurang pantas dari salah satu orang yang hadir pada acara tersebut.
"Yang paling kurus," ucap pelaku tersebut.
Nurul Akmal saat dikonfirmasi mengaku tidak menyadari ada perlakuan body shaming kepadanya.
Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Anggota DPD Minta Pelaku Penghina Atlet Nurul Akmal Diproses Hukum
Selain 'Body Shaming' Atlet Nurul Akmal, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!