Kasus Infeksi Harian COVID-19 Masih Tinggi, New South Wales Tambah Personil Militer untuk Awasi Penguncian
Ilustrasi penguncian wilayah di Australia. (Wikimedia Commons/Advanstra)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Negara Bagian New South Wales berencana mengajukan penambahan personel militer secara resmi, untuk membantu penegakan penguncian dan pembatasan mobilitas, di tengah usaha untuk memerangan penyebaran varian Delta yang sangat menular.

Penambahan pasukan ini, untuk mencegah penyebaran lebih luas ke wilayah regional. Langkah itu dilakukan ketika ibu kota Australia, Canberra, 260 km (160 mil) barat daya Sydney, mengumumkan penguncian cepat satu minggu dimulai Kamis malam, setelah melaporkan kasus COVID-19 pertama yang didapat secara lokal dalam setahun terakhir.

Australia sedang berjuang untuk mengatasi penyebaran wabah varian Delta yang sangat cepat menyebar, menyebabkan dua kota terbesar di negara ini, Sydney dan Melbourne menjalani penguncian ketat selama berminggu-minggu.

"Kami memastikan tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat sehubungan dengan sumber daya tambahan (militer)," kata Perdana Menteri negara bagian New South Wales Gladys Berejiklian pada konferensi di Sydney, mengutip Reuters Kamis 12 Agustus.

Sementara itu, juru bicara Menteri Pertahanan Peter Dutton mengatakan, Pemerintah New South Wales mengindikasikan akan segera secara resmi meminta dukungan militer tambahan.

Sebelumnya, sekitar 580 personel tentara tak bersenjata sudah membantu polisi menegakkan penerapan karantina rumah, bagi keluarga yang terdampak di pinggiran Kota Sydney yang paling parah terdampak.

Beberapa kota regional yang tersebar di New South Wales juga telah dipaksa melakukan penguncian cepat setelah kasus baru, meningkatkan kekhawatiran virus menyebar di luar kendali.

Aturan penguncian diperketat di tiga area dewan lokal lainnya di Sydney, membatasi pergerakan orang dalam jarak 5 km (3 mil) dari rumah mereka.

Ironisnya, meski telah menjalani tujuh pekan penguncian, kasus infeksi harian COVID-19 di Sydney tetap mendekat rekor tertinggi. Kamis ini, New South Wales melaporkan 345 kasus baru yang didapat secara lokal, naik dari sehari sebelumnya yang 344 kasus.

Terpisah, Negara Bagian Victoria yang bertetangga pada hari Kamis melaporkan 21 kasus baru yang didapat secara lokal, naik dari 20 sehari sebelumnya, ketika 5 juta penduduk Melbourne, ibu kota negara bagian, bersiap untuk memasuki minggu kedua penguncian.

Kemarin, pihak berwenang memutuskan untuk memperpanjang penguncian di Melbourne selama tujuh hari lagi hingga 19 Agustus mendatang.

Untuk diketahui, Australia mencatatan lebih baik dibanding negara maju lainnya, dengan total mencatat sekitar 37.700 kasus infeksi dan 946 kematian, serta hampir bebas COVID-19.

Kendati, ada wabah di Sydney dan Melbourne akibat penyebaran varian Delta, serta lambannya program vaksinasi COVID-19 yang dikhawatirkan membuat Australia rentan terhadap gelombang baru infeksi. Hingga saat ini, baru sekitar 24 persen penduduk Australia yang sudah menerima vaksin COVID-19 lengkap.