Sydney Kian Suram dan Kembali Cetak Rekor Infeksi COVID-19, 700 Tentara Diterjunkan Gelar Patroli Penguncian
Ilustrasi Polisi Australia berjaga saat penegakan aturan penguncian. (Wikimedia Commons/Matt Hrkac)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Negara Bagian New South Wales memutuskan untuk menambah jumlah tentara di Sydney, untuk berpatroli memperketat penegakkan penguncian mulai pekan depan, setelah kota terbesar di Australia tersebut kembali mencetak rekor infeksi harian.

"Sayangnya, tren ini (dalam beberapa kasus) akan berlanjut setidaknya selama beberapa hari ke depan," kata Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales (NSW) Gladys Berejiklian kepada wartawan di Sydney, seperti mengutip Reuters, Jumat 13 Agustus.

Ketika kasus COVID-19 harian melayang di dekat rekor tertinggi di kota itu, departemen pertahanan mengatakan mereka telah menerima permintaan personel tambahan, untuk membantu mendukung polisi negara bagian menegakkan perintah karantina rumah di pinggiran kota yang terkena dampak terburuk.

"Pertahanan sedang bersiap untuk mengerahkan 200 personel tambahan mulai Senin untuk membantu kepolisian NSW," kata juru bicara departemen pertahanan. Dengan sekitar 580 personel militer tak bersenjata telah membantu polisi di Sydney, termasuk memantau aktivitas kepatuhan di hotel dan bandara. Nantinya ada sekita 700 tentara yang dilibatkan untuk membantu polisi di koyta tersebut.

Meskipun penguncian hampir tujuh minggu di Sydney, Negara Bagian New South Wales melaporkan 390 kasus baru yang didapat secara lokal, sebagian besar kasus di kota. Angka ini melampaui rekor tertinggi harian sebelumnya 356 kasus pada Selasa lalu. Ini membuat pkasus harian telah melampaui 300 selama empat hari terakhir.

Beberapa kota regional di New South Wales juga dikunci karena orang-orang melanggar penguncian Sydney, menyebarkan virus. Salah satu yang paling memprihatinkan adalah diKota Walgett, barat laut New South Wales, di mana 80 persen populasinya adalah penduduk asli.

PM Berejiklian mengatakan, lonjakan varian Delta yang sangat menular belum pernah diuji sebesar ini di Australia, tetapi berhenti mengumumkan pembatasan yang lebih ketat dan memohon lima juta penduduk Sydney untuk secara ketat mengikuti pembatasan yang ada untuk menahan wabah.

"Saya agak lelah mendengar orang mengatakan mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan," lirih Berejiklian.

Lonjakan kasus terjadi ketika kabinet nasional Australia akan mengadakan pertemuan pada Hari Jumat, di tengah kekhawatiran wabah varian Delta di negara bagian ini dapat merembes ke seluruh negeri, di mana hanya sekitar 25 persen orang di atas 16 tahun yang sepenuhnya divaksinasi.

Sebagai antisipasi, beberapa negara bagian telah menutup perbatasan mereka dengan New South Wales, atau memberlakukan pembatasan masuk untuk menghentikan penyebaran.

Terpisah, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, yang dikecam karena peluncuran vaksinasi yang lamban, telah memanggil sesama pemimpin dunia dalam upaya untuk mendapatkan pengiriman vaksin segera, Australian Financial Review melaporkan pada Hari Jumat, karena wabah terbaru telah mendorong lonjakan orang yang disuntik. Kantor perdana menteri tidak menanggapi permintaan yang meminta komentar.

Terlepas dari wabah yang terjadi saat ini, Australia masih memiliki jumlah COVID-19 yang jauh lebih rendah daripada banyak negara lain di negara maju, dengan lebih dari 38.100 kasus dan 948 kematian.